Awan Tebal Dominasi Ibu Kota, Hujan Ringan Bersifat Lokal
Finnews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Rabu, 5 November 2025, yang menunjukkan bahwa DKI Jakarta akan didominasi oleh cuaca berawan tebal sepanjang hari. Meskipun intensitas hujan terlihat rendah, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kondisi hidrometeorologi lainnya.
BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas ringan terjadi secara sporadis dan lokal. Wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan berpotensi diguyur hujan ringan pada pukul 13.00 WIB dan 16.00 WIB.
Sementara itu, Jakarta Timur mengalami hujan ringan hanya pada pukul 13.00 WIB, dan Jakarta Utara mendapatkan hujan ringan sekitar pukul 16.00 WIB.
Kondisi berbeda terlihat di Jakarta Pusat, yang diprediksi diselimuti awan tebal sepanjang hari tanpa adanya hujan. Di Kepulauan Seribu, hujan ringan diperkirakan turun pada malam hari, tepatnya pukul 19.00 WIB, sebelum kembali cerah berawan.
Suhu udara rata-rata di Jakarta diperkirakan berkisar antara 18°C hingga 30°C. Khusus di Jakarta Barat, suhu terendah tercatat mencapai 18°C, memberikan nuansa sejuk di pagi hari.
Ancaman Nyata: Banjir Rob di Tengah Fase Bulan Purnama
Meskipun intensitas hujan tergolong ringan, ancaman bencana di Jakarta tetap tinggi karena adanya potensi Banjir Rob (pasang air laut maksimum). BMKG mengeluarkan peringatan terkait fase bulan purnama yang terjadi serentak dengan pasang air laut tertinggi.
Fenomena ini berpotensi memicu lonjakan air laut yang signifikan, mengakibatkan banjir di wilayah pesisir. Area-area di Jakarta Utara, seperti kawasan Pelabuhan, permukiman di Pluit, Muara Angke, dan Marunda, harus meningkatkan kesiapsiagaan.
Banjir Rob memiliki mekanisme berbeda dari banjir akibat curah hujan. Rob terjadi karena dorongan air laut, sehingga meskipun langit didominasi awan tebal tanpa hujan, kawasan pesisir tetap terancam genangan air laut.
Imbauan Mitigasi Dini untuk Masyarakat dan Pemda
Prakiraan BMKG mendorong Pemprov DKI untuk mengoptimalkan tindakan mitigasi. Warga diimbau untuk terus memantau informasi terkini dari kanal resmi dan menghindari wilayah pesisir selama puncak pasang.