Serrano bahkan meluncurkan kampanye global untuk menuntut kesetaraan durasi pertandingan antara pria dan Wanita. Yakni 12 ronde dengan tiga menit per ronde.
Gerakan yang dimotori oleh Cameron dan Serrano kini mendapat dukungan luas dari komunitas tinju internasional. Terutama petinju wanita yang menginginkan standar pertandingan setara dan profesional.
WBC bersikeras mempertahankan kebijakan dua menit per ronde dan sepuluh ronde per pertandingan untuk kategori wanita.
Namun, bagi banyak petinju profesional, kebijakan ini justru menunjukkan organisasi tinju dunia belum benar-benar siap memberikan ruang kesetaraan.
Cameron menyebut keputusannya bukan semata-mata tindakan emosional. Tetapi sikap moral untuk memperjuangkan martabat dan kesetaraan atlet wanita.
“Ini bukan hanya soal saya. Tetapi tentang masa depan semua petinju wanita di dunia. Kami ingin dihormati atas kemampuan kami. Bukan dibatasi oleh peraturan,” pungkasnya.
- alasan Chantelle Cameron kosongkan sabuk juara WBC
- Amanda Serrano dan Chantelle Cameron protes WBC
- Amanda Serrano lepas gelar WBC
- Aturan ronde tinju wanita vs pria
- Chantelle Cameron
- Chantelle Cameron kosongkan gelar WBC
- Chantelle Cameron WBC
- Juara dunia Chantelle Cameron
- Kesetaraan gender dalam tinju
- kesetaraan gender olahraga
- perjuangan kesetaraan gender dalam tinju
- protes aturan ronde dua menit tinju Wanita
- protes aturan tinju
- Protes aturan tinju Wanita
- ronde dua menit
- tinju wanita WBC
- WBC vs petinju wanita kesetaraan tiga menit