finnews.id – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyerukan sanksi baru yang lebih tegas terhadap Rusia dan sekutunya. Seruan ini disampaikan Zelensky setelah Rusia melancarkan serangan pesawat nirawak ke Kyiv, Sabtu, 25 Oktober 2025 malam.
Serangan pesawat nirawak Rusia itu menewaskan tiga orang dan melukai 31 orang, termasuk enam anak-anak. Serangan itu juga menghancurkan dua gedung apartemen bertingkat tinggi.
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan melalui Telegram, bahwa ada tujuh korban luka, termasuk dua anak-anak, telah dibawa ke rumah sakit kota.
Puing-puing akibat serangan senjata udara Rusia yang hancur, jatuh ke sebuah gedung apartemen sembilan lantai di distrik Desnianskyi yang rimbun di Kyiv. Menurutnya, serangan ini memicu kebakaran yang menghanguskan beberapa lantai.
“Setiap serangan Rusia adalah upaya untuk menimbulkan kerusakan sebanyak mungkin pada kehidupan sehari-hari,” kata Zelenskyy di Telegram.
“Tentu saja, pembatasan tarif dan sanksi tambahan diperlukan terhadap Rusia dan semua pihak yang membantunya tetap bertahan,” ujarnya.
Layanan darurat negara Ukraina mengatakan 13 orang diselamatkan dari lantai atas gedung tersebut.
Kyiv dan wilayah sekitarnya berada di bawah peringatan serangan udara selama sekitar 1,5 jam sebelum angkatan udara membatalkannya sekitar pukul 00.30 GMT.
Para pejabat militer Ukraina mengatakan di Telegram bahwa Rusia telah meluncurkan 101 pesawat tanpa awak (drone) ke Ukraina semalam, 90 di antaranya berhasil ditembak jatuh.
Zelenskyy juga mengatakan, Rusia telah menggunakan hampir 1.200 pesawat tanpa awak (drone) serang, lebih dari 1.360 bom udara berpemandu, dan lebih dari 50 rudal berbagai jenis terhadap Ukraina selama tujuh hari terakhir.
Kedua belah pihak membantah telah menargetkan warga sipil dalam serangan mereka di wilayah masing-masing. Namun, ribuan orang, sebagian besar warga Ukraina, telah tewas dalam perang yang dimulai Rusia dengan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.