finnews.id – Dalam rangka menandai perjalanan delapan tahunnya, Qudwah Indonesia menggelar Collaboration Summit 2.0 – sebuah forum strategis yang mengumpulkan tokoh-tokoh penting dari Indonesia hingga Timur Tengah.
Acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan panggung nyata untuk menggaungkan semangat kolaborasi dalam menangani tantangan kemanusiaan yang kian kompleks.
Mengusung tema “Collaborative Strengthening, Accelerate Institutions, Expanding Impact for Humanity and the Ummah,” forum ini berlangsung di Grand Ballroom, Four Points by Sheraton, dan dihadiri oleh berbagai perwakilan lembaga zakat nasional hingga aktivis internasional.
Kolaborasi Kemanusiaan, Dari Indonesia hingga Palestina
Presiden Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kekuatan kolaborasi lintas lembaga adalah kunci menghadapi krisis kemanusiaan global saat ini.
Hadir dalam forum Collaboration Summit 2.0, diantaranya :
- CEO Rumah Zakat.
- CEO Laznas Dewan Dakwah.
- CEO Laznas Yakesma.
- Presiden Laznas LMI.
- Ketua MUI Bidang Luar Negeri.
- Wali Kota Bekasi.
- Aktivis Palestina Abdillah Onim.
- Delegasi dari Palestina, Yaman, Turki, dan Malaysia.
Kehadiran tokoh lintas negara ini memperkuat pesan bahwa “humanity without borders” bukan hanya jargon, tapi sudah menjadi gerakan nyata.
Topik-Topik Strategis yang Dibahas di Collaboration Summit 2.0
Event ini tidak hanya menjadi momen refleksi perjalanan Qudwah Indonesia sejak berdiri pada 2016, tapi juga membedah peta jalan masa depan filantropi berbasis digital dan inklusif.
Beberapa agenda utama yang disorot:
1. Public Expose: Jejak 8 Tahun Qudwah
Membahas capaian, tantangan, serta transformasi digital dalam pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah.
2. Program Expose 2026
Qudwah memaparkan roadmap jangka panjang, termasuk pengembangan aplikasi zakat digital yang transparan dan mudah diakses.
3. Collaborative Synergy Award 2025
Penghargaan diberikan kepada mitra dan donatur yang dianggap inspiratif dalam mendukung misi kemanusiaan.
Dari Donasi Digital ke Aksi Nyata di Zona Konflik
Bukan hanya wacana, Qudwah Indonesia menunjukkan aksi konkret di lapangan. Selama dua tahun terakhir, lembaga ini konsisten menyalurkan bantuan ke zona konflik seperti Palestina, Yaman, dan Suriah.
Setiap tahun, mereka melakukan 2-3 kali misi kemanusiaan langsung, membawa Paket makanan dan gizi untuk warga terdampak perang.
Selain itu dikirim juga Bantuan medis dan obat-obatan, Air bersih dan perlengkapan bayi dan Bantuan khusus untuk perempuan dan anak-anak.
Menurut Lukman, ini adalah bentuk nyata dari bagaimana zakat dan donasi publik bisa memberikan perubahan signifikan, asal dikelola dengan amanah dan transparan.