-
Hipotensi Ortostatik (Postural Hypotension)
Terjadi ketika tekanan darah turun tiba-tiba saat seseorang berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring. Umumnya dialami oleh orang yang sering duduk lama atau kurang cairan. -
Hipotensi Postprandial
Ini terjadi setelah makan, biasanya pada lansia. Setelah makan besar, aliran darah ke sistem pencernaan meningkat sehingga tekanan darah bisa menurun sementara. -
Hipotensi Mediasi Neural
Umumnya dialami oleh anak muda atau remaja akibat komunikasi yang kurang baik antara otak dan jantung, sehingga tekanan darah turun mendadak.
Kapan Harus ke Dokter? Ini Tanda Bahayanya
Meski tidak selalu berbahaya, hipotensi yang berulang atau mengganggu aktivitas tetap perlu dikonsultasikan ke dokter.
Menurut American College of Cardiology (ACC), Anda harus segera memeriksakan diri jika mengalami hal-hal berikut:
-
Gejala terjadi terus-menerus atau semakin sering.
-
Anda mengalami pingsan, sesak napas, atau detak jantung tidak beraturan.
-
Tekanan darah rendah disertai nyeri dada atau gangguan penglihatan berat.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, serta evaluasi fungsi jantung dan hormon untuk memastikan penyebabnya.
Cara Mencegah dan Mengatasi Tekanan Darah Rendah
Selain pemeriksaan medis, ada beberapa langkah sederhana untuk membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, seperti:
-
Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
-
Konsumsi makanan bergizi dan cukup garam (sesuai anjuran dokter).
-
Bangun atau berdiri secara perlahan setelah duduk atau berbaring lama.
-
Gunakan stoking kompresi untuk membantu sirkulasi darah.
-
Olahraga ringan secara rutin, seperti jalan kaki atau yoga.
Jika tekanan darah rendah disebabkan oleh obat-obatan tertentu, jangan langsung berhenti mengonsumsinya konsultasikan dulu dengan dokter untuk penyesuaian dosis atau alternatif terapi lain.