finnews.id – Demon Slayer di box office AS didaulat teranyar sepanjang 25 tahun. Tak cuma AS dan Jepang saja yang sukses, namun negara-negara lainnya juga alami hal yang sama.
Demon Slayer: Infinity Castle mengakhiri Saga terakhirnya dan waralabanya berlanjut ke film anime yang dibagi jadi trilogi. Alur ceritanya mengambil Arc Infinity Castle yang masing-masing fokus ke dua iblis sebelum akhirnya membunuh Muzan Kibutsuji.
Kesuksesan film pertamanya, sayangnya tak bakal tayang lagi dalam waktu dekat. Wakil Presiden Eksekutif Global Commerce, seperti dilansir dari Comicbook, bilang filmnya gak akan tayang sampai paling cepat tahun 2026
“Itu gak akan sangat mengecewakan bagi para penggemar yang ingin menontonnya tapi gak dapat pergi bioskop,” ucapnya.
Kesuksesan Demon Slayer di bioskop tidak hanya akan menunda perilisan bagi layanan streaming lainnya. Film animenya juga gak bakal sanggup menyaingi kesuksesan Infinity Castle.
Staf di balik film-film tersebut juga bakal mengerjakan sisa trilogi dengan perhatian khusus hingga memberikan peluang sukses terbaik bagi waralaba tersebut. Nah, kemungkinannya film Infinity Castle bakal tayang dua tahun lagi, dan bagian ketiganya empat tahun mendatang.
Dilansir dari Box Office Mojo dan Deadline, filmnya diperkirakan telah meraup total pendapatan sebesar Rp 10,7 triliun di dunia. Film animenya pun jadi yang terlaris ke-5 sepanjang tahun ini dan melampaui How to Train Your Dragon dengan Rp 10,5 triliun.
Dalam data The Numbers, juga menambahkan filmnya menduduki peringkat ke-8 box office dunia sepanjang masa di antara film-film dengan rating R, di atas The Passion of the Christ (2004).
Beberapa film Amerika berbahasa asing telah meraup pendapatan lebih tinggi di AS. Seperti The Passion of the Christ yang cuan Rp 6,1 triliun.
Beberapa film internasional berbahasa Inggris juga telah meraup pendapatan lebih tinggi seperti The King’s Speech yang tayang 2010.
Tag:
Demon slayer, Demon slayer: infinity Castle, film internasional, trilogi,
