finnews.id – Dalam kepercayaan mistik masyarakat Jawa, genderuwo merupakan makhluk halus berwujud besar, berbulu lebat, dan sering dikaitkan dengan tempat angker seperti pohon beringin, rumah tua, atau gua. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa menurut cerita-cerita turun-temurun, genderuwo memiliki tingkatan atau level kekuatan yang berbeda-beda—layaknya hierarki dalam dunia makhluk gaib.
1. Genderuwo Biasa
Ini adalah level paling rendah dalam hierarki genderuwo.
Mereka biasanya menjadi penunggu tempat seperti pohon besar, sumur tua, atau rumah kosong. Kekuatannya terbatas hanya bisa menampakkan diri, menakuti manusia, atau menggoda lewat mimpi. Walau demikian, keberadaan mereka sering menimbulkan gangguan ringan, terutama pada orang yang berjiwa lemah atau mudah takut.
2. Genderuwo Penunggu Keturunan
Genderuwo jenis ini dipercaya menjaga garis keturunan atau wilayah tertentu.
Dalam banyak kisah Jawa, mereka sudah “turun-temurun” bersama suatu keluarga, menjadi penjaga spiritual tanpa disadari. Kadang muncul dalam mimpi untuk memberikan pertanda, atau sekadar menunjukkan eksistensi.
Kekuatan mereka lebih stabil, dan mereka dikenal memiliki kecerdikan dalam berinteraksi dengan manusia.
3. Genderuwo Penguasa Wilayah
Di tingkat ini, genderuwo bukan lagi sekadar penjaga tempat, melainkan penguasa kawasan mistis seperti hutan angker, gua keramat, atau lembah sepi.
Mereka memimpin makhluk halus lain seperti wewe gombel, tuyul, dan kuntilanak.
Kemampuannya bisa mempengaruhi cuaca lokal, menimbulkan hawa dingin, atau menyesatkan orang yang lewat. Biasanya, tempat yang mereka kuasai disebut “wingit” dan tidak boleh dilanggar tanpa izin.
4. Genderuwo Tua atau Sesepuh
Disebut juga Eyang Genderuwo atau Mbah Genderuwo, makhluk ini diyakini berumur ratusan tahun dan memiliki kekuatan luar biasa.
Mereka mampu berubah wujud menjadi manusia, berkomunikasi secara langsung, bahkan menjalin hubungan dengan manusia.
Tidak semua genderuwo tua bersifat jahat. Dalam beberapa cerita, mereka justru menjadi penjaga desa atau membantu orang yang tersesat di hutan.