Jenis Obat Batuk yang Relatif Aman
Saat batuk menyerang, ibu menyusui bisa memilih obat batuk sesuai jenis batuknya. Untuk batuk kering, dekstrometorfan sering direkomendasikan karena tidak memengaruhi ASI secara signifikan. Jika batuk berdahak, guaifenesin atau bromhexine bisa membantu mengencerkan dahak agar mudah dikeluarkan. Beberapa obat herbal juga jadi pilihan populer karena lebih ringan, misalnya Komix Herbal, Woods Herbal Plus Honey, atau Laserin Sirup. Ketiganya mengandung bahan alami seperti jahe, madu, atau lagundi yang membantu meredakan tenggorokan tanpa risiko tinggi bagi bayi.
Namun, meski berbahan alami, kamu tetap harus memperhatikan aturan pakai dan dosisnya. Jangan anggap semua yang herbal pasti aman, karena efeknya tetap bisa muncul kalau dikonsumsi berlebihan. Hindari juga obat batuk dengan kodein atau pseudoefedrin dosis tinggi, karena bahan ini bisa masuk ke ASI dan memengaruhi bayi.
Alternatif Nonobat yang Aman dan Efektif
Selain obat, ada beberapa cara alami yang bisa kamu lakukan untuk mempercepat pemulihan. Minum banyak air putih dan cairan hangat seperti teh madu atau air jahe bisa membantu meredakan tenggorokan. Istirahat yang cukup juga sangat penting agar sistem imun bekerja optimal. Menghirup uap dari air panas bisa membantu melonggarkan hidung tersumbat, sementara humidifier di kamar bisa menjaga udara tetap lembap. Jika tenggorokan terasa sakit, berkumur air garam hangat beberapa kali sehari bisa memberi efek lega.
Kapan Harus Segera ke Dokter
Kalau flu atau batuk tidak kunjung sembuh setelah seminggu, atau malah makin parah, segera konsultasikan lewat layanan telemedicine atau periksa langsung ke dokter. Tanda bahaya lainnya termasuk demam tinggi lebih dari 38,5 derajat, sesak napas, nyeri dada, atau batuk berdarah. Kamu juga harus segera ke dokter kalau bayi tampak tidak mau menyusu, tidur terus, atau rewel tanpa sebab jelas setelah kamu mengonsumsi obat tertentu. Kondisi seperti itu bisa menandakan adanya efek samping dari obat yang kamu konsumsi.