finnews.id – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian di wilayahnya. Setelah mengikuti panen raya serentak secara virtual bersama Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin (7/4/2025), Andra menyampaikan target ambisius: produksi padi Banten ditargetkan mencapai 2,8 juta ton pada tahun 2025. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari realisasi tahun 2024 yang sebesar 1,5 juta ton.
Dalam acara panen yang berlangsung di Kampung Dermayon, Desa Pamengkang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Andra hadir bersama jajaran Forkopimda. Panen dilakukan menggunakan alat pemanen modern atau komben, sebagai simbol langkah maju sektor pertanian Banten.
Andra mengungkapkan, pada 2024, luas lahan panen mencapai 299.000 hektare. Untuk tahun ini, ditargetkan meningkat menjadi 530.000 hektare. “Ini bisa kita capai jika sistem pengairan dimaksimalkan, terutama karena setengah dari lahan baku kita masih bergantung pada curah hujan,” jelasnya.
Namun, menurut Andra, peningkatan produksi tidak bisa dilepaskan dari kesejahteraan petani. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga harga gabah agar tidak merugikan petani. “Harga jual dari petani minimal harus Rp6.500 per kilogram. Produksi meningkat, tapi kesejahteraan petani juga harus naik,” tegasnya.
Langkah ini mencerminkan arah pembangunan pertanian yang tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga pada kualitas hidup para pelaku utama di lapangan—para petani. Dengan dukungan mekanisasi, sistem irigasi yang efisien, serta kepastian harga yang layak, Andra Soni ingin menjadikan Banten sebagai lumbung pangan yang kuat dan berdaya saing. (*)