finnews.id – Kisah kontroversial yang melibatkan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil kembali mencuat ke permukaan, kali ini melalui pernyataan mengejutkan dari kuasa hukum Lisa, Jhonboy Nababan. Ia mengungkapkan bahwa anak yang diduga merupakan hasil hubungan antara kliennya dan Ridwan Kamil lahir dalam kondisi prematur pada awal 2022 lalu.
Menurut penjelasan Jhonboy, proses kelahiran berlangsung pada 26 Januari 2022, atau sekitar 37 minggu masa kehamilan. Jika dihitung mundur, awal kehamilan diperkirakan terjadi pada bulan Juni 2021.
“Menurut klien kami, anak itu lahir prematur. Jadi bukan sembilan bulan penuh, sekitar 37 minggu masa kandungan,” ujar Jhonboy saat memberikan keterangan kepada media, Minggu (6/4/2025).
Meski isu ini menyedot perhatian luas, Jhonboy menegaskan bahwa pihaknya memiliki bukti kuat berupa akta kelahiran yang mencantumkan nama ayah berinisial R. Ia menyebut akta tersebut sempat diurus oleh Lisa sendiri, sebelum kemudian nama ayah diganti dengan seseorang yang disebut sebagai ajudan Ridwan Kamil.
“Ada akta lahirnya. Awalnya atas nama Lisa sebagai ibu, lalu pada proses di rumah sakit muncul nama ayah dengan inisial R. Menurut Lisa, itu adalah ajudan dari RK,” jelasnya.
Keterangan ini menambah panjang daftar klaim yang telah dilontarkan pihak Lisa Mariana sejak awal mencuatnya isu perselingkuhan dengan mantan Gubernur Jawa Barat tersebut. Meski banyak pihak meragukan keabsahan klaim ini, Lisa tetap teguh pada keterangannya.
Isu mengenai Lisa Mariana dan Ridwan Kamil bukan hanya menyangkut gosip pribadi, tetapi telah meluas menjadi perkara yang bersentuhan dengan ranah hukum dan reputasi publik. Saat ini, sorotan pun tak hanya tertuju pada dugaan hubungan mereka, tetapi juga pada keberadaan sang anak dan bukti-bukti yang menyertainya.
Pihak Lisa menyatakan siap menjalani proses hukum lebih lanjut jika diperlukan, termasuk dalam pembuktian status anak yang kini telah menjadi sorotan utama dari polemik tersebut.
Meski masih menuai pro dan kontra, satu hal yang jelas: konflik ini belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Publik pun kini menanti langkah selanjutnya dari kedua belah pihak dalam mengurai persoalan yang telah mencuat selama bertahun-tahun ini. (Hasyim Ashari)