finnews.id – Kalau kamu aktif scroll TikTok belakangan ini, pasti sering nemuin istilah velocity di kolom komentar atau caption video.
Bukan, ini bukan pelajaran fisika tentang kecepatan! Di dunia media sosial, velocity udah jadi bahasa gaul baru yang merujuk pada teknik edit video slow motion di frame tertentu – bikin gerakan tarian atau gesture tangan jadi lebih dramatis dan aesthetic.
Aslinya, velocity emang istilah bahasa Inggris yang artinya “kecepatan”.
Tapi di tangan kreator TikTok, kata ini berevolusi jadi sebutan keren untuk efek perpaduan slow motion dan percepatan dalam satu klip pendek.
Baca Juga: Cara Live TikTok Tanpa 1000 Followers, Ikutin Langkah Mudah Ini
Asal Mula Tren Velocity
Tren ini booming pertama kali di Indonesia awal 2025, terutama di kalangan Gen Z yang suka eksperimen dengan fitur edit video.
Awalnya cuma dipake buat nge-highlight gerakan dance atau “joget gemoy”, tapi lama-lama merambah ke konten lain kayak skincare routine, prank, bahkan video masak!
Yang bikin menarik, tren ini nge-hits banget sampai diadopsin idol K-pop! Beberapa video challenge dance dengan efek velocity ramai di-duet sama fans global.
Jadi bisa dibilang, ini salah satu tren lokal Indonesia yang sukses “ngejarnya” sampai mancanegara.
Cara Kerja Efek Velocity
Prinsipnya sederhana:
- Pilih frame spesial (misal: saat tangan melempar atau kepala berputar).
- Perlambat bagian itu biar terlihat lebih smooth.
- Biarkan bagian lain tetap normal atau malah dipercepat.
Hasilnya? Video 10-14 detik yang terlihat progresif dan penuh dinamika – persis seperti style edit ala-ala cinematic trailer!
Tutorial Bikin Video Pakai Efek Velocity
Buat kamu yang penasaran pengin nyoba, ikuti langkah simpel ini:
- Buka TikTok → Klik tanda “+” untuk rekam/unggah video.
- Split video jadi beberapa bagian (misal: sebelum/sesaat gerakan slow motion).
- Pilih frame yang mau diberi efek → Aktifkan opsi Magic/Velocity.
- Atur speed: Turunkan ke 0.5x untuk slow motion atau naikkan untuk efek cepat.
- Tambahkan musik yang sync dengan gerakan.
Pro tip: Pilih momen yang emosional (misal: senyuman atau tendangan) biar efeknya lebih greget!
Kenapa Tren Velocity Bisa Sepopuler Ini?
- Bikin Konten Lebih “Wow” – Efek slow motion di titik tepat bikin video biasa jadi kayak adegan film.
- Mudah Dipelajari – Fiturnya udah tersedia di TikTok dan CapCut, tinggal drag-and-drop.
- Cocok Buat FYP – Durasi pendek (10-14 detik) sesuai algoritma TikTok.
Velocity Bukan Cuma Tren, Tapi Juga Bahasa Visual Baru
Yang keren dari fenomena ini adalah cara anak muda mengubah tools sederhana jadi medium ekspresi. Dari sekadar ngedit kecepatan video, velocity udah jadi “bahasa” baru buat cerita:
- Slow motion buat nuansa dramatis.
- Percepatan buat kesan energik.
Bahkan, beberapa kreator pakai teknik ini buat konten storytelling mini, kayak memperlambat detik-detik kejutan dalam video prank.
Mau Ikutan Tren? Hindari 3 Kesalahan Umum Ini!
- Terlalu Banyak Slow Motion – Frame yang diperlambat harus well-planned, jangan asal.
- Musik Nggak Match – Pastikan beat lagu sinkron dengan perubahan kecepatan.
- Durasi Kepanjangan – Ingat, idealnya video velocity cuma 14 detik biar nggak boring.
Velocity nggak cuma sekadar efek – dia bukti bahwa kreativitas nggak butuh alat ribet. Cuma modal smartphone dan ide, kamu bisa bikin konten yang eye-catching dan bahkan jadi bagian dari tren global.
Yang lebih seru? Tren ini masih akan berkembang. Siapa tau besok udah ada “velocity 2.0” dengan teknik lebih keren? Jadi, jangan cuma jadi penonton, cobain sekarang juga!