Langkah tersebut mendapat kritik keras dari banyak pihak karena dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia.
Sebagai bagian dari respons terhadap krisis ini, beberapa negara Arab telah mengambil sikap tegas. Bahrain, yang saat ini menjabat sebagai ketua Liga Arab, menjadi salah satu negara yang menyerukan penyelenggaraan KTT darurat Arab di Kairo.
“Bahrain mendukung penyelenggaraan KTT darurat untuk membahas situasi ini,” ujar Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif Al-Zayani.
Rencana ini diharapkan dapat memberikan landasan bagi negara-negara Arab untuk bersatu dan mengatasi masalah Palestina dengan cara yang konstruktif.
Kesepakatan Gencatan Senjata Sementara di Gaza
Gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari 2025 menjadi harapan sementara bagi rakyat Palestina yang terperangkap dalam konflik.
Meski demikian, lebih dari 48.000 warga Palestina telah tewas dalam perang ini, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Kerusakan yang dialami Gaza sangatlah parah, dengan sebagian besar wilayahnya hancur.
Selain itu, Israel kini menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) akibat agresinya terhadap Gaza.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Liga Arab Solid dalam Mendukung Palestina
Sebagai respons terhadap tekanan internasional dan regional, negara-negara Arab bersatu dalam mendukung Palestina.
Menurut Zaki, seluruh negara anggota Liga Arab menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kemerdekaan Palestina dan penolakan terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari tanah air mereka.
“Sikap negara-negara Arab tetap solid, dengan seluruh pihak mendukung Palestina,” ujar Zaki.
Dengan agenda KTT yang akan datang, Liga Arab berupaya menegaskan kembali dukungannya terhadap Palestina dan solusi dua negara yang dapat memberikan jalan keluar bagi konflik yang telah berlangsung lama ini. (Anadolu/Antara)