finnews.id – Ruben Amorim menegaskan keyakinannya bahwa Manchester United tetap mampu bersaing meski harus kehilangan Bruno Fernandes. Absennya sang kapten menjadi sorotan besar karena perannya sangat vital sebagai pengatur permainan sekaligus pemimpin di lapangan. Meski demikian, Amorim menilai kondisi tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk menurunkan ambisi tim.
Menurut Amorim, Manchester United merupakan tim besar yang dibangun dengan fondasi kolektif, bukan ketergantungan pada satu pemain. Ia mengakui kontribusi Bruno Fernandes sangat signifikan, tetapi menegaskan bahwa sepak bola modern menuntut fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai situasi.
Amorim Tegaskan MU Tidak Bergantung pada Satu Pemain
Amorim secara terbuka menyebut absennya Bruno Fernandes sebagai tantangan yang wajar dalam perjalanan sebuah musim. Ia menilai situasi seperti ini harus dihadapi dengan kepala dingin dan keyakinan penuh pada kualitas skuad yang ada.
“Kami tentu kehilangan pemain penting, tetapi Manchester United bukan hanya satu nama. Kami harus tetap bermain dengan identitas kami dan mencari solusi bersama,” ujar Amorim seperti dikutip dari BBC.
Pernyataan tersebut mencerminkan pendekatan realistis Amorim dalam menghadapi tekanan. Ia ingin para pemain tetap fokus pada permainan dan tidak terjebak pada kekhawatiran berlebihan akibat absennya sang kapten.
Penyesuaian Taktik meski tanpa Bruno Fernandes
Tanpa kehadiran Bruno Fernandes, Manchester United dipastikan melakukan penyesuaian dalam pola permainan. Selama ini, alur serangan kerap berpusat pada kreativitas dan visi Bruno. Dalam kondisi ini, Amorim mendorong distribusi peran yang lebih merata di lini tengah.
Ia menilai para gelandang lain harus lebih aktif dalam membangun serangan, mengambil inisiatif, serta berani mengambil keputusan di area krusial. Selain itu, keseimbangan antara menyerang dan bertahan menjadi aspek yang sangat ditekankan agar tim tetap terorganisasi.
“Kami sudah menyiapkan alternatif dan para pemain memahami apa yang harus mereka lakukan. Sepak bola selalu tentang adaptasi,” kata Amorim.