finnews.id – Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapatkan tambahan kuota calon haji (calhaj) di musim haji 2026 sebanyak 278 jemaah.
Dari 278 kuota tambahan tersebut, 14 kuota di antaranya diberikan untuk calhaj dari kalangan lanjut usia (lansia).
“Dengan adanya tambahan itu, maka jumlah kuota calon haji Kota Mataram untuk tahun 2026 sebanyak 868 orang dari jumlah kuota awal 590 orang,” kata Kepala Seksi Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, Kasmi di Mataram, Jumat, 12 Desember 2025.
Kota Mataram juga mendapatkan kuota cadangan 338 jemaah, yang saat ini juga sudah diminta melakukan proses tahapan persiapan.
“Pembuatan paspor, pemeriksaan kesehatan, dan administrasi lainnya,” katanya.
Jemaah Calhaj Lakukan Pemeriksaan Kesehatan
Kasmi menjelaskan, berdasarkan data terakhir pada Kamis (11/12), dari 868 calon haji berasal dari Kota Mataram tercatat 720 orang sudah melakukan pemeriksaan kesehatan.
Jemaah calhaj yang sudah selesai melakukan pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan istitaah tercatat 426 orang, sedangkan mereka yang sudah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tercatat 101 orang.
Besaran Bipih yang harus dibayarkan calon haji untuk Embarkasi Lombok Rp54.951.822, sedangkan batas akhir pelunasan Bipih tahap pertama pada 23 Desember 2025.
“Untuk pelunasan, jamaah yang ada di kuota cadangan juga bisa melakukan setelah ada keterangan istitaah,” katanya.
Hal tersebut dimaksudkan, ketika ada calon haji yang berhalangan dan menyebabkan gagal berangkat karena berbagai hal, seperti meninggal, sakit, atau tidak bisa melunasi Bipih, calon yang ada di kuota cadangan bisa langsung menggantikan.
Dia menjelaskan kondisi-kondisi itu, sudah disampaikan ke calon jamaah kuota cadangan agar mereka tidak kecewa ketika tidak bisa berangkat haji pada musim haji 2026.
“Kami sudah buatkan surat pernyataan juga agar mereka tidak menuntut. Tapi kalau jamaah cadangan tidak bisa berangkat tahun 2026, mereka akan jadi jamaah prioritas berangkat tahun 2027,” katanya.