finnews.id – DKI Jakarta tengah mengalami Krisis lahan pemakaman. Kian banyaknya masyarakat yang dating ke Jakarta dan membangung permukiman di lahan-lahan milik Pemerintah Provinsi DKI, berdampak menyempitnya ketersediaan lahan untuk pemakaman.
Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI akan menambah 1.300 petak makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo 2, Tebet, Jakarta Selatan.
Ribuan lahan untuk petak makam baru ini akan tersedia usai seluruh warga direlokasi ke rumah susun (rusun).
“Untuk makam kurang lebih 4.000 meter persegi (M2) akan ditata lagi, dibuat kavling-kavling oleh Pak Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI nanti. Kurang lebih bisa dibuat 1.300 makam,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar, Selasa, 2 Desember 2025, dikutip Antara.
Diharapkan, dengan adanya relokasi warga TPU Menteng Pulo 2 ke tempat yang lebih layak yakni Rusun Jagakarsa dan Rawa Bebek mampu menangani krisis serta mengembalikan fungsi lahan makam.
“Karena dihitung-hitungan Pak Kadis per hari bisa 100 makam yang dibutuhkan di Jakarta,” ucapnya.
Warga Diberi Batas Waktu untuk Pindah
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Fajar Sauri menambahkan pihaknya memberikan batas waktu sampai Kamis (4/12) kepada warga untuk segera berkemas menuju rusun yang sudah disediakan.
“Tadi Pak Wali dan kita sudah kompak, tanggal 4 Desember kita harus clear, kita bongkar semuanya biar bersih,” ucap Fajar.
Diharapkan pembukaan petak makam baru ini dapat mengatasi masalah krisis lahan makam di DKI Jakarta, yang kini hanya tersedia sembilan TPU yang dapat melayani pemakaman baru.
Sementara 69 TPU yang tersebar di wilayah DKI Jakarta sudah penuh atau tak bisa menampung jenazah baru, hanya melayani pemakaman dengan sistem tumpang jenazah.
Saat ini Jakarta masih memiliki ketersediaan lahan sebanyak 118.348 petak makam. Apabila pelayanan rata-rata 100 jenazah per hari, maka ada 11 lahan pemakaman yang masih tersedia hingga tiga tahun ke depan.