finnews.id – Oscar Piastri membuka akhir pekan dengan energi penuh dan target jelas saat memasuki Qatar Grand Prix. Pembalap McLaren itu datang dengan satu misi penting: menjaga asa juara tetap hidup. Oscar Piastri tahu bahwa peluangnya semakin tipis dan gelar juara dunia Formula 1 bergantung pada performanya di Lusail. Namun dengan performa agresif, presisi tinggi, dan mentalitas kompetitif, Oscar Piastri berhasil merebut kemenangan di sprint race dan mengamankan pole position untuk balapan utama. Kemenangan ini menjadi kunci agar peluangnya tidak padam sebelum race terakhir di Abu Dhabi.
Persaingan gelar semakin panas karena Lando Norris masih memimpin klasemen. Namun Oscar Piastri berhasil memperkecil selisih poin, sementara Max Verstappen juga tetap berada dalam perburuan. Dengan Oscar Piastri memulai dari posisi terdepan dan Norris berada tepat di belakangnya, tensi menuju tikungan pertama pada hari Minggu menjadi semakin tinggi. Qatar berubah menjadi titik penentu ritme perebutan gelar.
Oscar Piastri mengaku bahwa beberapa balapan terakhir membuatnya tertekan dan kehilangan ritme. Namun kali ini dia tampil jauh lebih solid. Oscar Piastri mampu menjaga konsistensi, terlebih di trek Lusail yang dikenal sulit untuk menyalip dan membutuhkan akurasi tinggi pada setiap sektor. Trek yang cepat dengan banyak tikungan high-speed memberi keuntungan besar kepada pembalap yang start terdepan. Jika Oscar Piastri mampu mempertahankan posisi setelah lampu start padam, peluang mengendalikan jalannya balapan terbuka lebar.
Sementara itu, Norris gagal mengunci pole setelah membuat kesalahan kecil pada lap terakhir. Frustrasi terlihat dari komentar ringannya, tetapi ia tetap berada di jalur untuk menyelesaikan musim sebagai juara, mengingat ia hanya perlu menjaga selisih poin tetap aman. Norris tetap menjadi kandidat terkuat karena ia memiliki peluang mengunci gelar di Qatar. Namun Oscar Piastri berhasil membuatnya tidak nyaman.
Di sisi lain, Verstappen menempati posisi ketiga. Dominasi Red Bull tidak lagi mutlak, dan kini ia harus mencari celah agar masih relevan dalam persaingan. Komentarnya sebelumnya tentang potensi juara bila menggunakan mobil McLaren memicu tanggapan balasan dari Norris, menambah bumbu rivalitas menjelang dua balapan terakhir.
Dengan format dua pit stop wajib serta strategi yang kemungkinan tidak berbeda jauh antar pembalap, start menjadi faktor penentu di Qatar. Jika Oscar Piastri memimpin pada lap pertama, balapan bisa dikendalikan sejak awal. Dengan kemenangan sprint dan pole position, Oscar Piastri kini kembali berada di jalur perebutan gelar. Qatar bukan penentu gelar, namun Qatar menentukan apakah Abu Dhabi akan menjadi panggung final dramatis atau sekadar penutup kalender.
Oscar Piastri sudah melakukan apa yang wajib: bertahan, menyerang, dan membuka peluang. Sekarang semuanya kembali ke performa di hari balapan. Satu langkah salah, gelar jatuh ke tangan Norris. Satu kemenangan lagi, Oscar Piastri memaksa dunia menunggu sampai Abu Dhabi.
Pada akhirnya, Qatar menjadi ajang kebangkitan, bukan akhir. Selama nama Oscar Piastri masih berada dalam perhitungan matematis, perebutan gelar tetap hidup dan menarik hingga garis finis terakhir musim ini.
Referensi:
Formula One official standings, Qatar Grand Prix weekend coverage
