Home Internasional Rentetan Gempa Sebanyak 25.000 Kali di Santorini Akhirnya Terjawab
Internasional

Rentetan Gempa Sebanyak 25.000 Kali di Santorini Akhirnya Terjawab

Bagikan
Gempa Santorini
Gempa Santorini, Image: Gherks / Pixabay
Bagikan

finnews.id – Gempa Santorini menarik perhatian dunia karena jumlah getarannya mencapai lebih dari 25.000 kali dalam waktu tiga bulan. Banyak warga maupun wisatawan merasa khawatir karena getaran terasa jelas, bahkan beberapa mencapai magnitudo di atas 5.0. Santorini sendiri berada di bagian selatan Yunani, tepatnya di Laut Aegea dalam gugusan Kepulauan Cyclades. Pulau ini terbentuk dari aktivitas vulkanik besar ribuan tahun lalu sehingga wilayahnya berada di zona tektonik aktif.

Awal Rentetan Gempa di Awal 2025

Aktivitas mulai meningkat pada Januari 2025. Rentetan getaran tidak hanya muncul di Santorini, tetapi juga terasa di Amorgos dan Anafi. Karena situasi ini berlangsung terus-menerus, banyak pengunjung memilih meninggalkan pulau. Mereka takut fenomena tersebut menjadi tanda letusan gunung berapi Kolumbo yang berada di bawah laut. Ada juga yang mengingat kembali gempa besar tahun 1956 sebagai pembanding.

Analisis Ilmiah Menggunakan AI

Tim ilmuwan kemudian meneliti pola gempa Santorini dengan bantuan fisika dan kecerdasan buatan. Setiap getaran mereka perlakukan seperti sensor virtual yang memberi data tentang kondisi bawah tanah. Melalui pendekatan ini, para peneliti membuat model tiga dimensi kerak bumi di sekitar pulau dan memetakan arah tekanan serta gerak material di dalamnya.

Temuan Tentang Pergerakan Magma

Hasil analisis menunjukkan bahwa magma bergerak secara horizontal sepanjang 30 kilometer di kedalaman sekitar 10 kilometer di bawah permukaan laut. Volume magma tersebut setara dengan lebih dari 200.000 kolam renang ukuran Olimpiade. Pergerakan itu mendorong dan memecahkan batuan yang menghalangi jalurnya sehingga memicu rentetan gempa berulang. Fenomena ini cukup jarang terdokumentasi karena sebagian besar intrusi magma bergerak secara vertikal.

Apakah Aktivitas Sudah Berakhir

Saat ini aktivitas sudah mereda sehingga para ilmuwan menilai magma berhenti sebelum mencapai permukaan. Namun kondisi ini belum menjamin stabilitas pulau dalam jangka panjang karena sistem vulkanik bisa kembali aktif sewaktu-waktu. Pengamatan jangka panjang tetap penting, terutama karena wilayah ini merupakan salah satu hotspot vulkanik di Eropa.

Bagikan
Artikel Terkait
Kebakaran KTT COP30
Internasional

Paviliun Zona Biru KTT Iklim COP30 Kebakaran, 13 Delegasi Terpapar Asap

Finnews.id – Sebuah kebakaran melanda paviliun di Zona Biru KTT Iklim COP30...

Toilet Emas
Internasional

Toilet Emas Seharga Rp202 Miliar Terjual dalam Lelang, Siapa yang Beli?

finnews.id – Toilet emas menarik perhatian besar setelah karya ini terjual sekitar...

Banjir Dahsyat di Vietnam
Internasional

Banjir Dahsyat di Vietnam, 41 Tewas dan Ribuan Rumah Terendam

finnews.id – Banjir dahsyat di Vietnam telah menelan korban jiwa sedikitnya 41...

Inggris Dilanda Cuaca Dingin Ekstrem
Internasional

Inggris Dilanda Cuaca Dingin Ekstrem, Suhu Turun hingga -12 °C

finnews.id – Inggris dilanda cuaca dingin ekstrem saat suhu merosot hingga –12 °C...