Home News Tanah Bergerak di Lokasi Longsor Banjarnegara Masif, Alat Berat Tertahan, Menteri PMK: Waspada!
News

Tanah Bergerak di Lokasi Longsor Banjarnegara Masif, Alat Berat Tertahan, Menteri PMK: Waspada!

Bagikan
Tanah Bergerak Banjarnegara
Kondisi di lokasi longsor Pandanarum, Banjarnegara, sangat kritis. Menteri PMK Pratikno sebut tanah masih bergerak dan retakan melebar, menghambat pengerahan alat beratFoto:Tangkapan Layar Video Instagram@BNPB
Bagikan

Finnews.id – Kondisi di lokasi longsor Pandanarum, Banjarnegara, sangat kritis. Menteri PMK Pratikno sebut tanah masih bergerak dan retakan melebar, menghambat pengerahan alat berat. Pemerintah fokus cari 26 korban hilang di tengah ancaman embung dan pergerakan tanah.

Atensi Penuh Presiden, Menteri PMK dan Kepala BNPB Langsung Turun ke Lokasi Longsor Pandanarum

Tragedi longsor yang melanda Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, menarik atensi serius dari pemerintah pusat. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto segera bertolak dari lokasi longsor Majenang, Cilacap, menuju Pandanarum pada Selasa 18 November 2025.

Kedatangan Kepala BNPB didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno. Kehadiran keduanya merupakan tindak lanjut dari perintah langsung Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan perhatian penuh pada penanganan darurat bencana longsor di Banjarnegara.

Ancaman Tanah Bergerak, Retakan Melebar, dan Hambatan Alat Berat

Kondisi di lapangan dilaporkan sangat mengkhawatirkan. Menteri PMK Pratikno memaparkan betapa rawan dan labilnya lokasi bencana tersebut.

“Presiden memerintahkan kepada kami dan Kepala BNPB untuk segera turun lapangan. Saat ini, masih ada 26 korban yang belum ditemukan,” kata Pratikno.

Ia menekankan ancaman nyata yang dihadapi tim di lapangan, di mana tanah masih bergerak secara aktif. “Seperti yang Anda lihat tadi, tanah-tanah masih retak-retak. Retakan itu memanjang sepanjang 2 kilometer lebih. Bahkan, dibandingkan tadi pagi, sekarang retakan itu sudah lebih lebar,” jelasnya.

Kondisi ini memaksa tim SAR dan relawan harus bekerja ekstra hati-hati. Pengerahan alat berat pun menjadi tidak mudah dilakukan karena risiko tinggi. Pratikno menjelaskan bahwa alat berat yang sudah digeser dari Cilacap, tepatnya dari Majenang, akan diupayakan masuk ke lokasi.

“Kita lihat, kita juga hadirkan ahli geologi untuk menjamin keamanan, karena di atas juga ada embung. Artinya, penyaluran airnya (masih rawan) dan tanah masih bergerak,” ujar Pratikno, menyoroti kompleksitas dan bahaya geologis di lokasi bencana.

Bagikan
Artikel Terkait
News

Ruko Kafe di Tamansari Jakbar Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Capai Rp136 Juta

finnews.id – Sebuah ruko kafe tiga lantai di Jalan Kunir Raya RT 08...

INDONESIA DARURAT DOKTER SPESIALIS
News

INDONESIA DARURAT DOKTER SPESIALIS: Defisit 70 Ribu, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

Finnews.id – Pemerintah akhirnya mengakui jurang besar yang membayangi sistem kesehatan Indonesia:...

25 APLIKASI TERANCAM DIBLOKIR! Ada ChatGPT, Wikipedia Hingga Cloudflare
News

25 APLIKASI TERANCAM DIBLOKIR! Ada ChatGPT, Wikipedia Hingga Cloudflare

Finnews.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengancam akan memblokir sejumlah platform...

Said Iqbal
News

Tuntut UMP 2026 Naik 6,5–10,5 Persen, Buruh Bakal Turun ke Jalan 22 November

finnews.id – Gerakan besar buruh kembali menggema di seluruh Indonesia. Ratusan ribu...