finnews.id – Pemerintah Indonesia menyambut baik disahkannya Resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Gaza. Resolusi itu dikeluarkan pada Senin, 17 November 2025.
Pembentukan Dewan Keamanan PBB ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan gencatan senjata dan memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza.
“Indonesia menyambut baik disahkannya Resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Gaza pada 17 November 2025, yang bertujuan menjaga keberlangsungan gencatan senjata dan memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Yvonne Mewengkang kepada wartawan, Selasa, 18 November 2025.
“Resolusi juga mengedepankan penyelesaian konflik dan perdamaian berkelanjutan melalui penguatan kapasitas Otoritas Palestina, bantuan rekonstruksi, dan penjagaan perdamaian oleh pasukan stabilisasi internasional atas mandat PBB,” sambungnya.
Ia menegaskan bahwa Indonesia terus menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak, khususnya Otoritas Palestina, dalam penyelesaian konflik dan proses perdamaian tersebut serta mandat PBB yang jelas terhadap pasukan penjaga perdamaian, untuk mewujudkan solusi dua negara sesuai dengan hukum dan parameter internasional yang telah disepakati.
“Indonesia akan terus mendukung hak bangsa Palestina yang merdeka dan berdaulat, termasuk melalui penguatan kapasitas dan bantuan kemanusiaan,” tegasnya.
Yvonne melanjutkan, pemerintah Indonesia meminta seluruh pihak yang terlibat khususnya masyarakat internasional mendukung proses perdamaian di Gaza.
“Indonesia menyerukan kepada seluruh pihak yang terlibat serta masyarakat internasional untuk mendukung proses perdamaian ini, atas nama kemanusiaan, untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan, memenuhi hak bangsa Palestina untuk merdeka sepenuhnya, dan menciptakan perdamaian yang langgeng di kawasan Timur Tengah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB beberapa hari lalu telah memberikan suara untuk mendukung resolusi rancangan AS yang memperkuat rencana perdamaian Gaza Presiden Donald Trump, yang mencakup pengerahan pasukan internasional dan jalan menuju negara Palestina di masa depan.