Finnews.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa akan terus menagih utang para obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), meskipun Satgas BLBI berpotensi dibubarkan dalam waktu dekat. Evaluasi terhadap kinerja Satgas BLBI telah dilakukan sejak akhir September 2025.
Purbaya mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Satgas BLBI yang dinilai kurang efektif dalam menarik piutang dari para obligor.
Ia menyebut Satgas tersebut hanya membuat keributan tanpa memberikan hasil yang signifikan.
“Itu masih pertimbangan bener sih. Kalau itu nggak ada, kita akan kerja sendiri, dia cuman nama doang ada Satgas terus bikin ribut. Tapi hasilnya minimal,” ujar Purbaya di Jakarta, Jumat 14 November 2025.
Meskipun Satgas BLBI terancam dibubarkan, Purbaya memastikan upaya penagihan utang akan terus dilakukan melalui tim khusus lainnya.
Tim ini akan fokus pada asset tracing untuk melacak dan menyita aset para obligor.
“Masih aja kita kejar terus. Tapi nggak dalam Satgas. Orang Indonesia cukup canggih mengejar aset. Kalau di LPS kita punya tim khusus untuk aset tracing. Asetnya nggak bisa lari,” tegasnya.
Evaluasi Kinerja Satgas BLBI
Purbaya menjelaskan keputusan untuk mengevaluasi Satgas BLBI didasari oleh penilaian kinerja selama ini kurang memuaskan.
Ia menilai Satgas tersebut terlalu lama bekerja tanpa memberikan hasil yang sepadan.
“Saya melihatnya kelamaan, hasilnya enggak banyak-banyak amat, membuat ribut-ribut aja, incomenya enggak banyak-banyak amat,” ucap Purbaya.
Meskipun Purbaya menilai kinerja Satgas BLBI kurang memuaskan, data dari JAMDATUN (Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara) menunjukkan angka pencapaian yang cukup signifikan selama tahun 2024.
Berikut Rincian Capaian 3 Satgas BLBI 2024:
- Capaian Tim A: Rp9.926.755.788.168 dan US$27.815,70
- Capaian Tim B: Rp11.953.142.038.186,80
- Capaian Tim C: Luas tanah 9.252.662,57 m2 dengan nilai Rp11.962.379.026.892