finnews.id – Di antara waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah sepertiga malam terakhir, yakni saat kebanyakan manusia terlelap, namun Allah membuka pintu langit untuk menerima doa hamba-Nya yang bersujud dan memohon ampun.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam dengan shalat tahajud, sebagai momen “berdua” dengan Sang Pencipta, waktu yang penuh ketenangan dan keberkahan.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
Inna fil-layli la sā‘atan lā yuwāfiquhā rajulun muslimun yas’alullāha khayran min amri d-dunyā wal-ākhirah illā a‘ṭāhu iyyāh, wa dzālika kulla laylah.
“Sesungguhnya di waktu malam terdapat satu waktu, ketika seorang hamba Muslim bertepatan dengan waktu tersebut, lalu ia memohon kepada Allah kebaikan dunia maupun akhirat, pasti Allah akan memenuhi permintaannya. Dan hal itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim No. 757)
Maka dari itu, shalat tahajud menjadi amalan istimewa yang mampu menghapus dosa, mengangkat derajat, serta mendatangkan ketenangan hati. Setelah melaksanakan shalat tahajud, Rasulullah SAW sering membaca doa yang diriwayatkan dalam Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi (halaman 25).
Berikut bacaan doa setelah shalat tahajud lengkap dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya sesuai sunnah Rasulullah SAW:
Doa Setelah Sholat Tahajud
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.
اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ.
Allahumma rabbana lakal hamdu anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fīhinna.
Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fīhinna.
Wa lakal hamdu anta nūrus samawati wal ardhi wa man fīhinna.
Wa lakal hamdu antal ḥaqq, wa wa‘dukal ḥaqq, wa liqā’uka ḥaqq, wa qawluka ḥaqq, wal jannatu ḥaqq, wan nāru ḥaqq, wan nabiyyūna ḥaqq, wa Muḥammadun ṣallallāhu ‘alaihi wasallama ḥaqq, was sā‘atu ḥaqq.
Allahumma laka aslamtu, wa bika āmantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khāṣamtu, wa ilaika ḥākamtu.
Faghfir lī mā qaddamtu wa mā akhkhartu, wa mā asrartu wa mā a‘lantu, wa mā anta a‘lamu bihī minnī.
Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru, lā ilāha illā anta, wa lā ḥaula wa lā quwwata illā billāh.
Artinya
“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu. Engkaulah penegak langit, bumi, dan seluruh makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan seluruh makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga benar, neraka benar, para nabi benar, dan Nabi Muhammad SAW benar. Hari Kiamat pun benar adanya.
Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri. Dengan-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bersandar. Kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku berjuang dan berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu maupun yang akan datang, yang tersembunyi maupun yang tampak, dan dosa yang hanya Engkau yang lebih mengetahuinya dariku.
Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Yang Maha Mengakhirkan. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Mu, ya Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)