finnews.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Persib Bandung. Gelandang andalan mereka, Luciano Guaycochea, dijatuhi sanksi tambahan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI usai melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Persis Solo, Kodai Tanaka, dalam laga Super League 2025–2026 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 27 Oktober 2025.
Insiden tersebut sebelumnya telah ditinjau melalui Video Assistant Referee (VAR) dan menghasilkan kartu merah langsung dari wasit Rio Mermana Putra.
Detail Sanksi Komdis PSSI
Sanksi terhadap Lucho—sapaan akrab Guaycochea—tertuang dalam surat keputusan Komdis PSSI nomor 061/L1/SK/KD-PSSI/X/2025 tertanggal 30 Oktober 2025.
Dalam surat tersebut, Lucho dinilai melakukan tindakan berlebihan dan akhirnya dijatuhi hukuman larangan bermain dalam dua pertandingan serta denda sebesar Rp10 juta.
Dengan hukuman ini, Lucho dipastikan absen membela Maung Bandung dalam dua laga penting:
Persib vs Dewa United (21 November 2025)
Persib vs Malut United (14 Desember 2025).
Sebelumnya, ia juga sudah absen saat Persib menghadapi Bali United (1 November 2025) karena akumulasi kartu.
Respons Resmi dari Manajemen Persib Bandung
Pihak Persib Bandung, melalui Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, menyatakan menerima dan menghormati keputusan Komdis PSSI.
“Sebagai klub profesional, kami sangat menghargai keputusan Komdis PSSI. Absennya Lucho tentu menjadi tantangan bagi tim pelatih dalam menyusun komposisi terbaik, namun kami percaya setiap pemain siap memberikan kontribusi penting di lapangan,” ujar Adhitia, Senin (10/11/2025).
Strategi Alternatif Pelatih Bojan Hodak
Tanpa kehadiran Guaycochea, pelatih Bojan Hodak tetap memiliki opsi di lini tengah. Persib masih bisa mengandalkan Adam Alis, Thom Haye, William Marcilio, hingga Beckham Putra untuk menjaga stabilitas permainan tim.
Sebelumnya, Frans Putros juga sempat menerima sanksi serupa dari Komdis PSSI, namun Bojan Hodak berhasil menjaga performa tim tetap kompetitif.
Dengan kedalaman skuad yang solid, Persib diharapkan mampu mempertahankan tren positif di Super League 2025–2026 meski tanpa salah satu pilar utamanya.