Catatan Dahlan Iskan

Hati Separo

Bagikan
Isa bersama Janet (kanan) dan suami Janet--
Isa bersama Janet (kanan) dan suami Janet--
Bagikan

SURAT nikah pun didatangkan ke Beijing. Harus pula diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin. Tidak cukup. Harus dilegalisasi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing.

Nisa saya ajak ke kedutaan. Sang suami ditunggu oleh Lilik, kakaknya. Legalisasi selesai. Itu hari Jumat. Sekalian kami para laki-laki salat Jumat di masjid Niu Jie. Nisa bisa ditemani Janet jalan-jalan di sekitar masjid. Banyak sekali resto muslim di sekitar itu. Ada yang panjang antreannya sepanjang jalan kenangan.

Surat nikah saja tidak cukup. Berbagai dokumen harus disiapkan. Harus diterjemahkan. Lalu harus cari notaris di Beijing. Untung ada Janet di Beijing. Bisa banyak bantu.

Intinya: Nisa harus benar-benar istri Mas Olik. Nisa adalah istri yang akan memberikan separo hatinyi untuk menyelamatkan suami yang sakit liver. Nisa bukan penjual organ demi uang. Tiongkok tidak ingin terkena isu sebagai negara yang menoleransi perdagangan organ.

Belum selesai. Harus ada video dari orang tua Nisa. Bapaknyi. Ibunyi. Yang menyatakan Nisa adalah anak mereka. Olik adalah menantu. Dan orang tua Nisa harus tidak keberatan putri mereka menyerahkan separo hatinyi untuk sang suami.

Dua minggu sudah lewat. Belum juga tahu kapan transplant bisa dilakukan. “Mungkin dua minggu lagi,” ujar pejabat di RS itu sambil menghitung perjalanan pengecekan administrasi semua dokumen itu. “Itu paling cepat”.

Saya sudah telanjur punya jadwal ke Suriah. Juga beberapa komitmen di dalam negeri. Ternyata jadwal transplant lebih lama dari perkiraan.

Tapi urusan transplant tinggal satu: menunggu. Sudah ada kisi-kisinya: paling cepat dua minggu lagi.

Kakak Nisa juga harus segera pulang. Masa tinggal satu bulan di Tiongkok sudah habis. Lilik harus pulang bersama suami. Saya ke Syria. Abror sudah lebih dulu kembali ke Mojokerto: ia pegawai negeri bagian menikahkan orang. Izin tidak masuk kerjanya habis. Pernikahan tidak bisa ditunda. Calon pengantinnya yang keberatan –buru-buru bulan madu.

Saya yakin Nisa siap merawat sang suami. Dia sarjana keperawatan Unair –meski belum pernah bekerja sebagai perawat beneran.

Bagikan
Artikel Terkait
Transplantasi hati istri untuk suami di Beijing
Catatan Dahlan Iskan

Hati Nikah

Nama sang istri: Nisa. Lengkapnya: Khoirunnisak Rusli. Umurnyi hanya selisih satu tahun...

Saat pasien dan seluruh keluarga di bandara Juanda menjelang berangkat ke Beijing.--
Catatan Dahlan Iskan

Hati Istri

SAYA ingin seperti Robert Lai –tapi tidak bisa. Saya tidak bisa marah...

Catatan Dahlan Iskan

Bawang Merah

KERUSUHAN tahun 1998 tidak hanya membuat sedih banyak warga Tionghoa, tapi juga...

Sanae Takaichi bersama Donald Trump di kapal induk Amerika Serikat
Catatan Dahlan Iskan

Air Besi

TIDAK hanya Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang punya kebijakan ekspansif. Perdana Menteri...