finnews.id – Liverpool tersingkir dari Carabao Cup dengan kekalahan telak 0-3 dari Crystal Palace di Anfield. Arne Slot memilih untuk menurunkan banyak pemain muda dan pelapis dalam pertandingan tersebut. Keputusan itu menjadi sorotan karena hasilnya jauh dari harapan. Ia menilai laga ini sebagai momen untuk memberikan kesempatan bagi pemain akademi tampil di panggung besar. Namun, para pengamat menilai langkah itu terlalu berani, bahkan dianggap sebagai kesalahan strategi di tengah situasi tim yang sedang rapuh.
Pelatih asal Belanda itu tetap membela keputusannya. Dalam konferensi pers, ia menjelaskan bahwa klub selalu memanfaatkan ajang ini untuk memberi pengalaman kepada pemain muda. Slot menilai keputusan tersebut tetap tepat meski hasilnya tidak sesuai harapan. Dengan jadwal padat menghadapi Aston Villa, Real Madrid, dan Manchester City dalam waktu sepuluh hari, ia tampak ingin menjaga kebugaran para pemain utama agar tetap bugar di laga besar.
Namun, kritik datang dari beberapa mantan pemain. Stephen Warnock menilai Arne Slot terlalu banyak membuat alasan. Menurutnya, tim sebesar Liverpool seharusnya memiliki skuad yang cukup kuat untuk bersaing di semua ajang tanpa harus mengorbankan satu kompetisi. Pat Nevin menambahkan bahwa langkah tersebut menunjukkan Carabao Cup bukan prioritas bagi Slot musim ini. Ia menilai bahwa pelatih lebih fokus menjaga performa di Premier League dan Liga Champions daripada mempertahankan reputasi di kompetisi piala domestik.
Rotasi yang Menimbulkan Masalah Baru
Kekalahan Liverpool tersingkir dari Carabao Cup memperlihatkan dampak nyata dari rotasi ekstrem. Menurunkan tiga pemain remaja di lini tengah dan wajah baru di pertahanan membuat koordinasi tim tidak berjalan mulus. Setelah tampil agresif di awal, permainan mereka mulai goyah. Ismaila Sarr memanfaatkan celah besar di lini belakang dengan dua gol cepat menjelang jeda babak pertama. Saat Amara Nallo menerima kartu merah, harapan untuk membalikkan keadaan pun lenyap.
Arne Slot menyebut jadwal padat menjadi penyebab utama penurunan performa. Ia mengaku tim kesulitan bermain tiga kali dalam tujuh hari, terutama ketika harus menjaga intensitas di Premier League dan Liga Champions. Meski begitu, alasan itu tidak sepenuhnya diterima para pendukung. Sejarah menunjukkan bahwa Liverpool pernah menghadapi jadwal serupa di era Klopp dan tetap tampil konsisten. Perbandingan itu membuat penggemar mempertanyakan apakah filosofi permainan Slot cocok dengan karakter klub.
The Reds kini kehilangan kepercayaan diri dan momentum. Enam kekalahan dalam tujuh laga terakhir memperburuk suasana ruang ganti. Dengan posisi di liga mulai terancam, tekanan terhadap Arne Slot meningkat tajam. Laga melawan Aston Villa akhir pekan ini bisa menjadi titik balik, atau justru memperpanjang krisis yang sedang melanda.