Home Internasional Tragedi: Wanita Lansia yang Tertinggal Kapal di Great Barrier Reef Meninggal Dunia
Internasional

Tragedi: Wanita Lansia yang Tertinggal Kapal di Great Barrier Reef Meninggal Dunia

Bagikan
Great Barrier Reef
Great Barrier Reef, Image: ArtTower / Pixabay
Bagikan

finnews.id – Peristiwa tragis mengguncang dunia wisata laut di Great Barrier Reef. Seorang wanita berusia 80 tahun ditemukan meninggal setelah tertinggal kapal pesiar yang membawanya berkeliling Australia. Tragedi ini menggugah perhatian publik tentang pentingnya keselamatan wisatawan lanjut usia di kawasan terpencil.

Kronologi Kejadian di Lizard Island

Insiden terjadi pada Sabtu sore di Lizard Island, sekitar 250 kilometer utara Cairns. Wanita tersebut adalah penumpang kapal pesiar Coral Adventurer yang sedang menempuh perjalanan selama 60 hari. Ia ikut dalam kegiatan mendaki menuju puncak Cook’s Look bersama rombongan wisatawan lain.

Di tengah pendakian, ia merasa lelah dan memilih beristirahat sendirian. Saat rombongan kembali, kru kapal tidak segera menyadari bahwa satu penumpang belum turun. Kapal meninggalkan pulau menjelang senja. Beberapa jam kemudian, awak baru sadar bahwa satu penumpang tertinggal, lalu segera kembali ke pulau.

Pencarian Besar di Tengah Malam

Setelah laporan diterima, Australian Maritime Safety Authority (AMSA) langsung mengerahkan tim pencarian. Helikopter menyoroti jalur pendakian, sementara petugas dan relawan membawa senter menyisir area sekitar. Pencarian sempat dihentikan dini hari karena medan sulit dan gelap. Pagi harinya, tim menemukan jasad wanita itu tidak jauh dari jalur utama pendakian.

Seorang saksi mata, Traci Ayris, melihat helikopter mencari hingga tengah malam. Ia menyebut suasana di pulau terasa tegang dan sunyi. Menurutnya, semua orang tahu hasil akhirnya begitu pencarian berhenti mendadak. Pagi berikutnya, suasana berubah muram ketika polisi tiba untuk memeriksa lokasi.

Tanggapan dari Pihak Kapal dan Otoritas

Coral Expeditions, operator kapal Coral Adventurer, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Direktur utama Mark Fifield menyatakan dukungan penuh terhadap penyelidikan dan menegaskan komitmen perusahaan untuk memperketat prosedur keselamatan. Ia mengatakan, keselamatan penumpang menjadi tanggung jawab moral sekaligus profesional.

AMSA menegaskan hal yang sama. Lembaga itu akan bertemu dengan kru kapal ketika kapal berlabuh di Darwin. Mereka berjanji meninjau setiap prosedur keselamatan agar kejadian serupa tidak terulang. Kepolisian Queensland mengonfirmasi bahwa kasus ini tergolong kematian mendadak tanpa unsur kekerasan.

Bagikan
Artikel Terkait
Presiden AS Donald Trump masih mencari waktu untuk kembali melakukan pertemuan dengan Pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Internasional

Trump Sebut Waktunya Belum Tepat untuk Bertemu Kim Jong-un

finnews.id – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, ia tidak dapat...

Israel terus melanggar gencatan senjata dengan melancarkan serangan ke kota Gaza.
Internasional

Pesawat Israel Gempur Gaza Setelah Netanyahu Perintahkan ‘Serangan Dahsyat’

finnews.id – Pesawat Israel melancarkan serangan ke Kota Gaza pada Selasa, 28...

Kecepatan Badai Melissa
Internasional

Kecepatan Badai Melissa Capai 193 Km/Jam saat Hantam Cuba, 735 Ribu Warga Dievakuasi

finnews.id – Badai Melissa, yang disebut “sangat berbahaya” oleh National Hurricane Center...

Badai Melissa, Image: Copernicus.e
Internasional

Badai Melissa Hantam Kuba setelah Luluhlantakkan Jamaika, Bahama dan Bermuda Siaga

finnews.id – Badai Melissa menghantam Jamaika sebagai badai kategori 5 dan meninggalkan...