finnews.id – Setelah seharian penuh beraktivitas, banyak orang merasa malam hari adalah satu-satunya waktu luang untuk bergerak. Dari pekerja kantoran hingga mahasiswa, tak sedikit yang menjadikan olahraga malam sebagai kebiasaan baru. Rasanya menyenangkan bisa menutup hari dengan keringat, seolah menebus waktu yang tak sempat digunakan di siang hari.
Namun, di balik semua itu, olahraga malam bisa menganggu tidur. Bukannya membuat tubuh lebih bugar, kebiasaan ini justru berisiko menurunkan kualitas istirahat. Tubuh yang seharusnya bersiap untuk relaksasi malah dipaksa aktif, sehingga siklus tidur bisa terganggu.
Lalu, apa saja yang membuat olahraga malam hari tidak dianjurkan? Berikut penjelasannya:
1. Ritme Sirkadian Terganggu
Tubuh manusia memiliki jam biologis alami, dikenal dengan istilah ritme sirkadian. Saat olahraga dilakukan terlalu malam, ritme ini bisa kacau. Akibatnya, tubuh bingung menentukan kapan harus beristirahat dan kapan harus tetap aktif.
2. Hormon Endorfin yang Membuat Otak “Terlalu Bersemangat”
Saat berolahraga, tubuh melepaskan hormon endorfin yang memberi rasa senang. Namun, di malam hari pelepasan hormon ini bisa jadi bumerang. Otak tetap terjaga, pikiran terasa segar, tapi tubuh kesulitan untuk benar-benar tidur.
3. Kualitas Tidur Menurun
Salah satu dampak paling nyata adalah menurunnya kualitas tidur. Olahraga malam bisa ganggu tidur karena tubuh butuh waktu lebih lama untuk masuk ke fase rileks. Akibatnya, tidur jadi lebih pendek dan tidak nyenyak.
4. Intensitas Olahraga yang Tidak Sesuai
Jenis olahraga juga berpengaruh besar. Aktivitas dengan intensitas tinggi seperti HIIT atau aerobik cenderung meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung. Hal ini membuat tubuh sulit menenangkan diri menjelang tidur.
Dengan memilih jenis olahraga yang tepat dan mengatur waktu, tubuh tetap bisa sehat tanpa harus mengorbankan istirahat malam yang berkualitas.