finnews.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi bergabung dengan Partnership for Carbon Accounting Financials (PCAF). Langkah ini diumumkan tepat pada peringatan Hari Internasional untuk Pelestarian Lapisan Ozon, 16 September 2025, sekaligus menjadi wujud nyata dukungan BTN terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai target net zero emissions 2060.
Apa Itu PCAF dan Mengapa Penting?
PCAF merupakan kolaborasi global antar lembaga keuangan yang memiliki tujuan besar: memfasilitasi penilaian serta pengungkapan emisi gas rumah kaca (GRK) dari aktivitas pinjaman dan investasi dengan standar yang sama. Dengan sistem ini, lembaga keuangan bisa lebih transparan dalam melaporkan dampak lingkungannya.
Sejak diluncurkan pada 2019, lebih dari 600 institusi keuangan di enam benua telah bergabung, mencakup Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Afrika, hingga Asia-Pasifik. Pertumbuhan anggota PCAF mencerminkan besarnya kesadaran global bahwa sektor keuangan memegang peran penting dalam mendorong transisi menuju ekonomi berkelanjutan.
Komitmen BTN dalam Transparansi Emisi
Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menjelaskan bahwa keikutsertaan BTN dalam PCAF akan memperkuat transparansi dan akuntabilitas perusahaan, khususnya dalam pelaporan financed emissions atau emisi karbon yang timbul dari pembiayaan.
“Kami berkomitmen mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi berkelanjutan. Inisiatif ini kami umumkan bertepatan dengan Hari Ozon Internasional sebagai bagian dari upaya kolektif untuk menjaga atmosfer bumi,” kata Setiyo di Jakarta, Selasa, 16 September 2025.
Dengan bergabungnya BTN, publik dapat lebih mudah melihat bagaimana aktivitas pembiayaan perusahaan berdampak terhadap lingkungan. Hal ini sekaligus menjadi langkah strategis agar BTN selaras dengan tren global dalam menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan.
PCAF dan Paris Agreement
Lebih jauh, Setiyo mengungkapkan bahwa PCAF telah mengembangkan Strategic Framework for Paris Alignment. Kerangka kerja ini membantu lembaga keuangan memahami tahapan menuju net zero emissions pada 2050, sejalan dengan komitmen Paris Agreement.
BTN pun bertekad untuk menyesuaikan langkahnya dengan framework tersebut. Targetnya, BTN bisa mencapai net zero financed emissions pada 2060, atau nol emisi dari pembiayaan yang dilakukan perusahaan.
“BTN meyakini bahwa pembiayaan yang bertanggung jawab, dipadukan dengan pelaporan yang transparan, merupakan kunci menuju target net zero financed emissions 2060,” jelas Setiyo.