finnews.id – Arif Budimanta Meninggal Dunia, sosok ekonom dan mantan Stafsus Presiden ini tutup usia. Simak perjalanan karier dan kontribusinya bagi bangsa yang patut dikenang.
Kabar duka menyelimuti Tanah Air dengan berpulangnya salah satu tokoh penting, Arif Budimanta. Mantan Staf Khusus Presiden ke-7 Joko Widodo ini mengembuskan napas terakhir pada Sabtu, 6 September, tepat pukul 00.06 WIB. Beliau saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah, meninggalkan jejak kontribusi yang mendalam bagi bangsa.
Kabar meninggalnya Arif Budimanta telah dikonfirmasi langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi dan Bisnis, Muhadjir Effendy. Saat dihubungi media di Jakarta pada hari Sabtu, Muhadjir membenarkan berita duka tersebut. “Betul, saya sedang di rumah duka,” ujar Muhadjir, yang kini juga menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji.
Rumah duka almarhum Arif Budimanta berlokasi di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, menjadi tempat bagi keluarga dan kerabat untuk menyampaikan belasungkawa. Kepergian sosok yang dikenal luas sebagai ekonom handal dan politikus ini tentu meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak yang mengenalnya dan merasakan dampak positif dari pemikirannya.
Jejak Karier Cemerlang Sang Ekonom
Arif Budimanta dikenal luas sebagai seorang ekonom yang sangat produktif dan berdedikasi. Beliau aktif mempublikasikan berbagai pemikirannya mengenai isu-isu pembangunan, pengembangan UMKM, serta ekonomi moneter. Kontribusinya tidak hanya terbatas pada media massa nasional, tetapi juga di berbagai forum internasional, menunjukkan kapasitasnya sebagai pemikir ekonomi yang diakui.
Perjalanan karier Arif Budimanta di pemerintahan sangatlah panjang dan beragam. Selain pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden di era pemerintahan Joko Widodo, beliau juga memiliki peran strategis lainnya. Salah satunya adalah sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), sebuah posisi penasihat Presiden di bidang Ekonomi dan Industri, dari tahun 2016 hingga 2019.