finnews.id – Arsenal tinggal selangkah lagi meresmikan perekrutan Noni Madueke dari Chelsea, setelah mencapai kesepakatan penuh dengan sang pemain serta klub asalnya. Winger asal Inggris itu akan bergabung dengan The Gunners dengan biaya transfer sekitar €60 juta, dan dikabarkan akan menandatangani kontrak jangka panjang hingga tahun 2030.
Pemain berusia 23 tahun ini diproyeksikan untuk memperkuat sektor sayap Arsenal, baik kiri maupun kanan, terutama sebagai pelapis Bukayo Saka yang mengalami musim penuh cedera. Mikel Arteta disebut sangat membutuhkan sosok seperti Madueke untuk meringankan beban di lini serang.
Namun, kehadiran Madueke justru memicu kemarahan besar di kalangan suporter Arsenal. Di media sosial, respons negatif terus bergulir bahkan petisi penolakan transfer ini sudah ditandatangani lebih dari 4.000 orang. Tagar #NoToMadueke pun menjadi viral. Tak hanya itu, mural klub di London Utara sempat dirusak dengan coretan bernada protes seperti “Arteta Out”.
Mengapa Fans Arsenal Menolak Kehadiran Madueke?
Penolakan terhadap transfer Madueke ternyata tidak datang tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang membuat banyak pendukung Arsenal merasa kecewa:
-
Riwayat Rekrutmen dari Chelsea
Madueke akan menjadi pemain kedelapan yang didatangkan Arsenal dari Chelsea dalam 10 tahun terakhir. Banyak dari rekrutan sebelumnya dianggap gagal bersinar, dan publik Gunners menilai strategi ini bukan langkah yang bijak, apalagi saat klub sedang berambisi meraih gelar juara. -
Gagalnya Harapan untuk Datangkan Rodrygo
Banyak fans berharap Arsenal bisa mendatangkan bintang Real Madrid, Rodrygo. Namun, kedatangan Madueke dinilai mengakhiri peluang tersebut. Hal ini tentu mengecewakan karena Rodrygo dianggap sebagai sosok yang mampu langsung memperkuat tim utama. -
Harga Terlalu Mahal untuk Pemain Cadangan
Nilai transfer €60 juta dianggap terlalu tinggi untuk pemain yang hanya akan menjadi pelapis. Fans menilai dana sebesar itu seharusnya digunakan untuk mendatangkan pemain kelas dunia yang bisa langsung masuk ke starting XI. -
Hambat Perkembangan Pemain Muda
Salah satu kekhawatiran terbesar fans adalah soal Ethan Nwaneri. Pemain muda potensial ini kerap dimainkan di posisi sayap kanan, posisi yang kini akan ditempati Madueke. Kehadiran Madueke dikhawatirkan akan menghambat jam terbang Nwaneri di level senior.
Reaksi yang Terlalu Berlebihan?
Meski kritik terhadap transfer ini cukup keras, sebagian pengamat menilai reaksi fans Arsenal terlalu berlebihan. Memang benar, Madueke belum sepenuhnya matang sebagai pemain dan banyak opsi yang mungkin lebih menjanjikan di pasaran. Namun, potensi yang dimilikinya tidak bisa diabaikan.
Madueke tercatat sebagai salah satu dribbler terbaik musim lalu di Premier League. Ia mencatatkan jumlah progressive carries tertinggi kedua di liga dan dikenal piawai menciptakan peluang untuk dirinya sendiri. Dalam hal statistik expected goals (xG), hanya tiga winger yang mencatatkan angka lebih tinggi darinya (dengan minimal 1.000 menit bermain), yaitu 0,43 per 90 menit.
Meski belum menjadi pencetak gol yang konsisten, Arsenal yakin Madueke bisa berkembang menjadi ancaman nyata di sepertiga akhir lapangan dalam beberapa musim mendatang. Arteta pun telah membuktikan kemampuannya dalam mengembangkan pemain depan.
