finnews.id – Bursa kripto COIN resmi dapat lampu hijau dari OJK! PT Indokripto Koin Semesta Tbk., perusahaan holding bursa kripto CFX, akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 9 Juli 2025. Langkah besar ini dinilai jadi momen penting bagi industri aset digital di tanah air.
COIN Siap IPO, Saham Dibanderol Rp100 per Lembar
PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) resmi mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggelar penawaran umum perdana saham (IPO). Periode penawaran dijadwalkan berlangsung pada 2–7 Juli 2025, dan listing di BEI akan dilakukan pada 9 Juli 2025.
Direktur Utama COIN, Ade Wahyu, mengatakan bahwa harga saham COIN ditetapkan sebesar Rp100 per lembar. Harga ini disepakati oleh seluruh pemegang saham dan penjamin pelaksana emisi efek. Menurut Ade, minat investor terhadap saham COIN sudah terlihat sejak masa bookbuilding pada 23–25 Juni lalu.
“Kami berharap antusiasme terhadap saham COIN ini akan terus berlanjut di masa penawaran umum,” ujar Ade dalam keterangan resmi, Kamis (3/7/2025).
Dua Pilar Utama COIN: CFX dan ICC
COIN merupakan induk usaha dari dua entitas penting di dunia kripto Indonesia: PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC). CFX adalah satu-satunya bursa aset kripto yang diakui secara resmi di Indonesia, sementara ICC berperan sebagai lembaga kustodian aset digital.
Keduanya sudah mengantongi izin dari OJK. Sampai 3 Juli 2025, total ada 31 pedagang aset kripto yang tergabung sebagai anggota bursa CFX. Dari jumlah itu, 20 sudah punya lisensi resmi sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD). Tak cuma itu, CFX juga memiliki tujuh anggota pialang berjangka.
Transaksi Kripto Naik, COIN Bukukan Laba Impresif
Menurut data OJK, total nilai transaksi aset kripto nasional pada April 2025 mencapai Rp35,61 triliun, naik dari Rp32,45 triliun di bulan sebelumnya. Jumlah konsumen pun melonjak jadi 14,16 juta, naik dari 13,71 juta di bulan Maret.
“Pertumbuhan nilai transaksi dan jumlah konsumen memperlihatkan antusiasme yang terus tumbuh di masyarakat,” jelas Ade.
Ia menambahkan, kinerja keuangan COIN sangat solid. Pada akhir Desember 2024, perusahaan berhasil mencatatkan net profit margin sebesar 42,32 persen, tumbuh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
COIN Ingin Bangun Ekosistem Kripto yang Sehat dan Terbuka
Lebih dari sekadar IPO, COIN membawa misi besar. Ade menegaskan bahwa kehadiran CFX dan ICC di bawah COIN adalah bentuk komitmen untuk menciptakan ekosistem aset digital yang transparan, inovatif, dan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
“COIN hadir untuk memperkuat ekosistem kripto di Indonesia, agar tumbuh sehat dan memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi digital nasional,” ucap Ade.
Optimisme terhadap Masa Depan Kripto di Indonesia
Ade optimistis, kehadiran COIN di pasar modal Indonesia akan membuka babak baru bagi industri aset digital. Apalagi dengan regulasi yang makin jelas dan infrastruktur yang terus dikembangkan, kripto makin diterima oleh masyarakat luas.
“Catatan pertumbuhan positif yang ada menunjukkan potensi industri aset kripto di Indonesia sangat besar,” tegasnya.
Dengan IPO ini, COIN berharap bisa jadi pionir bagi perusahaan-perusahaan kripto lain yang ingin masuk ke bursa. Langkah ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri kripto global. (*)