finnews.id – Dalam dunia olahraga, tidak semua kemenangan di ukur dari trofi. Ada kalanya, pencapaian personal mampu bersinar lebih terang dari sekadar gelar juara. Musim ini, Megawati Hangestri membuktikan hal tersebut. Meski gagal membawa Red Sparks meraih gelar juara Liga Voli Korea 2024/2025, nama Megawati tetap di elu-elukan berkat torehan spektakulernya sebagai top skor kompetisi.
Pemain berusia 25 tahun yang akrab di juluki Megatron ini berhasil mencatatkan total 1.020 poin sepanjang musim. Jumlah ini menjadikannya pengumpul poin terbanyak, melampaui dua pesaing utama: Gyselle Silva dari GS Caltex dengan 1.008 poin, dan Victoria Danchak dari IBK Altos yang mencetak 910 poin. Perolehan poin Megawati bukan hanya mencerminkan konsistensi, tetapi juga menunjukkan betapa penting perannya dalam perjalanan Red Sparks musim ini.
Jika di tarik ke belakang, Megawati tampil impresif sejak babak reguler. Ia mencetak 802 poin—cukup untuk menempatkannya di posisi ketiga top skor sementara saat itu. Namun, perjalanannya belum selesai. Saat memasuki babak championship, ia menambahkan 218 poin lagi: 65 poin di semifinal dan 153 poin saat final. Lonjakan ini yang kemudian membawanya mengungguli Silva dan Danchak, yang tak lagi menambah poin setelah tim mereka tersingkir lebih awal.
Momen paling gemilang Megawati musim ini tercipta saat Red Sparks menghadapi IBK Altos pada 14 Januari 2025. Di laga tersebut, ia mencetak 44 poin—angka tertinggi yang ia bukukan dalam satu pertandingan. Sebaliknya, performa terendahnya terjadi ketika melawan AI Peppers, di mana ia hanya mencetak 12 poin. Namun, secara keseluruhan, dari 40 pertandingan yang ia lakoni, Megawati mencatatkan rata-rata mengesankan sebesar 25,5 poin per laga.
Sayangnya, kisah indah Megawati di musim ini belum lengkap. Red Sparks harus mengubur impian menjuarai Liga Voli Korea setelah kalah dramatis dari Pink Spiders di partai final. Laga yang berlangsung sengit itu berakhir dengan skor tipis 3-2 (26-24, 26-24, 24-26, 23-25, 15-13). Meski mencetak 37 poin dalam laga tersebut, Megawati belum mampu membawa Red Sparks mengakhiri penantian gelar selama 13 tahun. Red Sparks tetap tampil sebagai “beautiful loser”, dengan catatan apik dari pemain lain seperti Vanja Bukilic (19 poin), Jeong Ho-yeong (16 poin), dan Pyo Seung-ju (14 poin).
Di sisi lawan, Pink Spiders tampil solid dengan Ratu Voli Korea, Kim Yeon-kyung, sebagai pencetak poin terbanyak (34 poin). Dukungan dari pemain lain seperti Tutku (26 poin), Kim Da-eun (9 poin), dan Peach (8 poin) melengkapi kemenangan tim tersebut.
Namun, satu hal tetap tak terbantahkan: musim ini adalah musimnya Megawati Hangestri. Ia membuktikan bahwa kerja keras, ketangguhan, dan determinasi bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa, bahkan tanpa gelar juara. Dari Indonesia ke Korea, Megatron telah membuktikan bahwa batas hanya ada di kepala, dan panggung internasional pun tak lagi mustahil diraih.
