finnews.id – Di tengah euforia dan harapan besar para pendukung Persebaya Surabaya, masa depan sang pelatih, Paul Munster, justru tengah berada di titik krusial. Kontraknya akan habis di akhir musim ini—yang artinya, hanya tersisa tujuh pertandingan lagi untuk pria asal Irlandia Utara tersebut bersama Green Force, jika tidak ada perpanjangan kontrak.
Namun yang menarik, hingga saat ini belum ada sinyal resmi dari manajemen klub untuk memperpanjang masa kerja Munster. Sebuah situasi yang biasanya cukup sensitif dalam dunia sepak bola. Tapi tidak bagi Munster.
“Saya tidak masalah,” ujarnya dengan tenang saat ditanya soal kontrak. “Saat ini saya hanya fokus mempersiapkan tim menghadapi Persija Jakarta.”
Fokus Utama: Meraih Hasil Terbaik
Bagi Paul Munster, urusan kontrak bukan prioritas saat ini. Yang terpenting, menurutnya, adalah bagaimana Persebaya bisa mengamankan hasil positif dalam laga-laga terakhir yang sangat menentukan. Dengan hanya terpaut sembilan poin dari pemuncak klasemen, Persib Bandung, peluang untuk menyodok ke puncak klasemen masih sangat terbuka.
“Setiap pertandingan sekarang seperti final bagi kami,” tegasnya. “Semua pemain harus fight dan memberikan 100 persen. Posisi klasemen masih bisa berubah, dan kami akan berjuang untuk itu.”
Diam Tapi Bergerak: Sikap Manajemen
Meski belum menawarkan kontrak baru, manajemen Persebaya tidak tinggal diam. Fokus utama mereka saat ini adalah memastikan seluruh dukungan diberikan kepada Munster dan tim pelatih agar mampu menuntaskan musim ini dengan hasil terbaik.
“Evaluasi soal pemain maupun pelatih masih terus berjalan. Tapi saat ini, fokus kami adalah mensupport tim semaksimal mungkin,” ujar Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi.
Dukungan itu menjadi sinyal bahwa meski belum ada kepastian tertulis, Paul Munster dan stafnya tetap menjadi bagian penting dalam strategi jangka pendek Persebaya.
Harapan di Tengah Ketidakpastian
Keheningan soal kontrak baru mungkin menyisakan tanya, tapi Paul Munster menunjukkan sikap profesional yang layak diapresiasi. Ia tidak larut dalam spekulasi atau tekanan, melainkan memilih menaruh seluruh energinya pada pekerjaan yang nyata—membawa Persebaya tetap bersaing di papan atas.
Dalam tujuh pertandingan tersisa, segalanya masih bisa terjadi. Dan selama peluang itu ada, Munster tampak berkomitmen untuk terus membawa Green Force melangkah setinggi mungkin.