Home News Tinggalkan Formalitas! Awal Mula Wacana Penghapusan Sapaan ‘Yang Terhormat’ di Rapat DPR
News

Tinggalkan Formalitas! Awal Mula Wacana Penghapusan Sapaan ‘Yang Terhormat’ di Rapat DPR

Bagikan
Sapaan Yang Terhormat DPR dihilangkan
Pimpinan DPR RI minta sapaan 'Yang Terhormat' dihilangkan dalam rapat demi efisiensi.Foto:IG@saanmustofa
Bagikan

Finnews.id – Tradisi sapaan formal “Yang Terhormat” yang selama ini melekat erat dalam setiap persidangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mulai mendapatkan tantangan serius. Wacana penghapusan sapaan ini mencuat ke publik sebagai upaya untuk mendorong budaya kerja yang lebih egaliter dan efisien di lingkungan parlemen.

Momen terbilang bersejarah ini bermula saat Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana DPR yang berlangsung di Banda Aceh, Selasa 30 Desember 2025. Dalam rapat yang membahas nasib warga terdampak bencana tersebut, para pimpinan DPR secara mengejutkan meminta peserta rapat untuk langsung masuk ke inti permasalahan tanpa embel-embel sapaan formal yang panjang.

Kronologi di Balik Interupsi Efisiensi

Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, didampingi Saan Mustopa dan Cucun Ahmad Syamsurijal. Ketegasan muncul saat Bupati Aceh Tamiang dan Bupati Pidie Jaya masih menggunakan sapaan “Yang Terhormat” saat memaparkan laporan wilayah mereka.

Melihat durasi waktu yang terbuang hanya untuk sapaan protokoler, Wakil Ketua DPR Saan Mustopa langsung memberikan interupsi. Ia meminta para kepala daerah untuk menghentikan kebiasaan menyebut sapaan tersebut satu per satu.

“Berikutnya untuk mengefisiensikan waktu ya, jadi tidak usah disebut satu per satu yang terhormat-yang terhormatnya. Langsung to the point kepada laporan intinya,” tegas Saan Mustopa saat memimpin jalannya pemaparan.

Instruksi tersebut langsung mengubah suasana rapat menjadi lebih dinamis. Bupati Aceh Utara yang mendapatkan giliran selanjutnya, terpantau langsung memaparkan data tanpa basa-basi protokoler yang biasanya memakan waktu hingga beberapa menit di awal sambutan.

Dukungan terhadap Budaya Egaliter

Langkah pimpinan DPR ini mendapat apresiasi positif dari berbagai kalangan, termasuk Ketua Bappilu PKS, Mardani Ali Sera. Menurutnya, penghapusan sapaan formal ini merupakan langkah maju untuk membangun kesetaraan di antara pejabat publik dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

Bagikan
Artikel Terkait
Penutupan jalan Sudirman-Thamrin malam tahun baru
News

Warga Jakarta Simak! Sudirman-Thamrin Tutup Mulai Jam 6 Sore Malam Ini untuk Car Free Night

Finnews.id – Kawasan jantung ibu kota, Sudirman hingga Thamrin, akan steril dari...

PP Nomor 17 Tahun 2025 tentang Perlindungan Anak
News

Lindungi Anak di Dunia Maya, Menkomdigi Masifkan Sosialisasi PP Tunas ke Penjuru Daerah

Finnews.id – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, terus mempercepat langkah...

BNPT Awasi Ancaman Radikalisme di Platform Roblox
News

Waspada Radikalisme di Game Online, BNPT Pantau Ketat Roblox Lewat Sistem Identifikasi Wajah

Finnews.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran...

Hasil Piala Afrika babak penyisihan grup
News

Dramatis! Tanzania dan Tunisia Amankan Tiket Terakhir Babak 16 Besar Piala Afrika

Finnews.id – Turnamen Piala Afrika (AFCON) akhirnya melengkapi daftar kontestan yang akan...