finnews.id – Hasil imbang 0-0 antara Mesir dan Angola pada laga terakhir Grup B Piala Afrika 2025 langsung menyorot satu faktor utama, yakni absennya Mohamed Salah dari lapangan. Penyerang andalan Mesir tersebut hanya duduk di bangku cadangan bersama Omar Marmoush, keputusan yang diambil setelah status juara grup telah diamankan sebelumnya. Namun, tanpa kehadiran keduanya sejak menit awal, ketajaman lini serang Mesir tampak menurun drastis.
Laporan BBC menegaskan bahwa Mesir gagal mencetak gol untuk pertama kalinya di Piala Afrika sejak final edisi 2021. Sepanjang laga, peluang bersih nyaris tidak tercipta, dan dominasi penguasaan bola tidak mampu diubah menjadi ancaman nyata bagi gawang Angola. Kondisi ini menjadi kontras dengan dua pertandingan sebelumnya, ketika Salah selalu terlibat langsung dalam gol kemenangan.
Rotasi Total dan Ritme yang Terputus
Keputusan pelatih Hossam Hassan melakukan rotasi penuh pada starting XI menjadi sorotan lain. Reuters mencatat bahwa perubahan besar-besaran ini membuat alur permainan Mesir kehilangan kesinambungan. Beberapa pemain pengganti memang memiliki kualitas individu, tetapi koordinasi antarlini terlihat belum matang.
Babak pertama bahkan berlalu tanpa satu pun tembakan tepat sasaran dari kedua tim. Serangan Mesir kerap terhenti di sepertiga akhir lapangan, sementara peran kreator utama tidak terlihat jelas. Tanpa Salah yang biasa menjadi pusat gravitasi serangan, lini depan Mesir lebih mudah dipatahkan oleh pertahanan Angola yang terorganisasi.
Situasi tersebut memperlihatkan bahwa rotasi, meski wajar dalam turnamen panjang, membawa risiko penurunan kualitas permainan ketika pemain kunci tidak dilibatkan.
Angola Menekan dan Menjaga Asa Lolos
Di sisi lain, Angola tampil dengan motivasi tinggi karena kemenangan menjadi satu-satunya cara menjaga peluang lolos ke fase gugur. Al Jazeera menyoroti bagaimana Angola beberapa kali nyaris memecah kebuntuan, termasuk ketika Fredy membentur tiang gawang pada awal babak kedua.
Pendekatan disiplin dengan sesekali menyerang balik membuat Mesir tidak sepenuhnya mendominasi laga. Angola memang gagal mencetak gol, tetapi intensitas dan keberanian mereka memberi tekanan konstan. Hasil imbang ini membuat Angola harus menunggu hasil dari grup lain, dengan koleksi dua poin yang berada di batas kritis untuk lolos sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik.