finnews.id – Meski sekolah memasuki masa libur akhir tahun, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dipastikan tetap berjalan. Namun, fokus utama selama libur sekolah diarahkan kepada ibu hamil, ibu menyusui, serta balita, kelompok yang dinilai paling membutuhkan intervensi gizi berkelanjutan.
Hal ini ditegaskan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang menempatkan kelompok B3 (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita) sebagai prioritas utama, tanpa terpengaruh kalender pendidikan.
Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan, pemenuhan gizi bagi kelompok tersebut bersifat krusial karena berkaitan langsung dengan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), fase emas pertumbuhan yang tidak bisa ditunda atau terputus.
“Intervensi gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita adalah hal yang sangat penting dan tidak boleh berhenti. Periode 1.000 hari pertama kehidupan waktunya singkat, dan kita harus menjaga masa emas ini sebaik mungkin. Mereka tidak ada kaitannya dengan jadwal sekolah,” ujar Dadan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (26/12).
Sementara itu, untuk anak usia sekolah, BGN menerapkan kebijakan yang lebih fleksibel selama masa libur. Program MBG bagi siswa bersifat opsional, menyesuaikan dengan kondisi teknis di lapangan maupun aktivitas keluarga penerima manfaat.
“Untuk anak sekolah sifatnya fleksibel. Jika ada kendala pengambilan atau distribusi, atau anak sedang berlibur, itu tidak menjadi persoalan. Namun bagi yang masih membutuhkan, layanan tetap tersedia,” jelasnya.
BGN juga memastikan bahwa layanan MBG masih berjalan di penghujung tahun 2025, tepatnya pada 26, 27, 29, 30, dan 31 Desember 2025, khusus untuk menjamin pemenuhan gizi kelompok prioritas tetap terjaga.
Memasuki awal tahun 2026, Program MBG akan kembali berjalan secara serentak mulai 8 Januari 2026. Sebelumnya, pada 2, 3, 5, 6, dan 7 Januari 2026, seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia menjalani masa persiapan, meliputi kesiapan dapur, sistem distribusi, sumber daya manusia, serta penguatan standar keamanan pangan.
Dengan kebijakan ini, pemerintah menegaskan komitmennya untuk memastikan akses gizi tetap terjaga bagi kelompok paling rentan, meskipun aktivitas sekolah sedang libur.