finnews.id – Hunian sementara (huntara) untuk warga korban banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh ditargetkan selesai pada awal Februari 2026 atau sebelum Ramadan. Hal itu diungkapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sebelum huntara bagi para warga terdampak bencana di Aceh rampung, BNPB bersama Kementerian Sosial, TNI, dan Polri tengah membangun pengungsian terpadu di sejumlah titik.
“Pembangunan huntara terus dilakukan. Huntara ditargetkan selesai sebelum pertengahan Februari atau sebelum awal Ramadan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa, 23 Desember 2025, dikutip Antara.
Pembangunan huntara dan hunian tetap di Aceh dilakukan di lima kabupaten/kota, yaitu Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie Jaya, Gayo Lues, dan Pidie.
Abdul juga menjelaskan, pengungsian terpadu akan dibangun di beberapa wilayah, seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah yang dilengkapi layanan kesehatan, psikososial, serta dapur umum.
Wilayah Terdampak Bencana Terus Dibersihkan
Abdul mengemukakan wilayah terdampak bencana terus dibersihkan dengan mengerahkan personel dan alat secara maksimal. Bahkan, di beberapa titik, personel TNI dan Polri bekerja hingga 18–20 jam per hari untuk mempercepat pemulihan serta menghidupkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat.
Ia memastikan warga terdampak bencana terus mendapatkan dukungan, baik berupa bantuan makanan maupun kebutuhan lainnya. Hingga saat ini, tercatat masih ada 473.288 jiwa yang mengungsi di Aceh.
“Kebutuhan makanan dan logistik lainnya terus kami dukung, sehingga saudara-saudara kita yang masih berada di titik-titik pengungsian maupun yang telah kembali ke rumah atau sementara tinggal di rumah kerabat, tetap mendapatkan dukungan kebutuhan pangan dan sandang,” tuturnya.
Setiap hari, lanjut Abdul, sebanyak 100 ton bantuan logistik dikirim dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. BNPB mencatat sampai 22 Desember 2025, jumlah bantuan yang tersalurkan untuk warga terdampak bencana mencapai 1.266 ton.