Finnews.id – Pengadilan Mahkamah Agung New South Wales resmi menjatuhkan vonis penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat kepada Kwang Kyung Yoo (51). Instruktur Taekwondo yang dikenal sebagai “Master Lion” ini terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan sadis terhadap muridnya yang berusia 7 tahun beserta kedua orang tua korban pada Februari tahun lalu.
Hakim Ian Harrison dalam persidangan hari Selasa 16 Desember 2025 menegaskan bahwa tindakan Yoo sangat kejam, sinis, dan dilakukan tanpa jejak kompasian manusia. Yoo, yang merupakan imigran asal Korea Selatan, hanya bisa tertunduk lesu saat hakim membacakan putusan yang memastikan ia akan menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi.
Motif Kecemburuan Sosial dan Beban Ekspektasi
Hasil persidangan mengungkap fakta mengejutkan di balik motif pembunuhan tersebut. Hakim Harrison menyebut Yoo terobsesi dengan kesuksesan finansial keluarga korban. Di sisi lain, Yoo terlilit utang puluhan ribu dolar dan menunggak biaya sewa akademi bela dirinya, Lion’s Taekwondo and Martial Arts Academy.
Yoo diketahui hidup dalam kepalsuan yang ia ciptakan sendiri. Untuk mengesankan istri dan murid-muridnya, ia berbohong telah lolos kualifikasi Olimpiade Sydney 2000, mengklaim memiliki mobil mewah Lamborghini, hingga mengaku mengenal orang terkaya di Australia.
“Kebohongan itu semakin besar seiring banyaknya pertanyaan yang muncul. Ia merasa terbebani sejak kecil oleh ekspektasi budaya Korea Selatan dan orang tuanya mengenai standar kesuksesan yang harus dicapai,” catat Hakim Harrison berdasarkan laporan psikologis pelaku.
Kronologi Pembunuhan yang Terencana
Aksi keji ini bermula di akademi bela diri miliknya di Sydney Barat. Yoo mencekik muridnya yang masih kecil dan ibu sang bocah (41) hingga tewas. Setelah melakukan aksi tersebut, ia mengambil jam tangan pintar milik korban dan mengendarai mobil mewah BMW milik keluarga tersebut menuju rumah mereka.
Di sana, ia menusuk ayah bocah tersebut (39) hingga tewas. Meski sempat terlibat pergulatan dan terluka, Yoo melarikan diri ke rumah sakit dan berbohong kepada petugas medis bahwa ia diserang di tempat parkir supermarket. Polisi kemudian berhasil meringkusnya di rumah sakit tersebut.