Home News Desakan PKB setelah Seruan Keras Prabowo: Kepala Daerah Dilarang Keluarkan Izin Pembukaan Hutan
News

Desakan PKB setelah Seruan Keras Prabowo: Kepala Daerah Dilarang Keluarkan Izin Pembukaan Hutan

Bagikan
Seruan Presiden Prabowo soal Jaga Hutan
Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan, menyambut positif seruan Prabowo Subianto soal pelarangan tebang pohon sembarangan. Daniel mendesak penguatan Polhut dan revisi UU Kehutanan untuk menutup celah izin konsesi baru, guna mencegah bencana lingkungan akibat degradasi hutan.Foto:DPRRI/webofficial
Bagikan

Finnews.id – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, memberikan apresiasi atas pernyataan Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan Presiden yang melarang penebangan pohon sembarangan ini dianggap sangat penting dan kuat sebagai arahan untuk mengatasi degradasi lingkungan dan hutan di Indonesia.

Mendesak Pengawasan dan Penutupan Izin Konsesi Baru

Daniel Johan mengungkapkan bahwa negara harus segera menjaga hutan dengan serius, termasuk menghentikan praktik pembalakan liar. Pernyataan Presiden yang disampaikan saat mengunjungi korban banjir bandang di Aceh Tamiang pada Jumat 12 Desember 2035 lalu, dinilai memberikan sinyal kuat:

“Pernyataan Bapak Presiden… menjadi arahan sangat penting dan kuat dalam mengatasi persoalan saat ini. Negara harus menjaga hutan dengan sebaik-baiknya, tidak boleh ada pembukaan hutan baru, dan hutan yang sudah gundul wajib segera direboisasi,” tegas Daniel kepada wartawan pada Senin 15 Desember 2025

Lebih lanjut, ia menekankan agar para kepala daerah tidak menerbitkan izin untuk konsesi baru. Kerusakan hutan, terutama di Sumatera dan Aceh, terjadi karena adanya pembukaan lahan secara masif untuk kepentingan skala besar.

“Kepala daerah tidak boleh menerbitkan izin konsesi baru, sebab kerusakan hutan terjadi karena pembukaan hutan secara masif yang membuka ratusan hingga jutaan ribu hektare untuk kepentingan tertentu,” tambahnya.

Daniel juga mendesak pemerintah untuk segera mengungkap dalang di balik kerusakan hutan yang memicu bencana alam di Sumatera dan Aceh. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi secara jelas pihak, penyebab, dan kepentingan di balik perusakan hutan tersebut.

Penguatan Polisi Hutan dan Revisi UU Kehutanan

Untuk menjamin tidak terjadinya pembalakan liar, Daniel Johan mendorong penguatan pengawasan hutan di lapangan. Menurutnya, Polisi Hutan (Polhut) harus diperkuat secara signifikan.

“Pengawasan di lapangan harus diperkuat. Polhut kita harus dilengkapi dengan fasilitas pengawasan yang memadai, kelayakan hidup mereka diperhatikan, dan diberikan kewenangan yang lebih besar dalam hal penindakan,” jelas Daniel.

Bagikan
Artikel Terkait
Korban Bencana Sumatera
News

Korban Bencana Banjir Bandang dan Longsor Sumatera Tembus 1.016 Jiwa, 212 Belum Ditemukan

Finnews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan data terkini mengenai dampak...

Bareskrim Kayu Gelondongan Tapanuli
News

Kasus Kayu Gelondongan di Tapanuli Utara Naik Penyidikan, Bareskrim Periksa 17 Orang dan Ahli

Finnews.id – Bareskrim Polri terus mendalami kasus kayu gelondongan ilegal yang terbawa...

Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya menjaga stabilitas ketahanan pangan menghadapi Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
News

Gelar Ratas, Prabowo Soroti Stabilitas Pangan Jelang Libur Akhir Tahun 2025

finnews.id – Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya menjaga stabilitas ketahanan pangan...

Kondisi dari udara situasi bencana banjir di Aceh Tamiang, Rabu (4/12/2025).
News

Kerugian Akibat Bencana Banjir di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun

finnews.id – Bencana banjir besar yang melanda Kabupaten Aceh Timur menimbulkan kerugian...