Finnews.id – Di tengah agenda penting pelantikan Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN ke-11, Perdana Menteri Xanana Gusmao menyampaikan ungkapan duka cita mendalam atas bencana dahsyat yang melanda Sumatera.
Dalam pidato politik pertamanya di Sekretariat ASEAN Jakarta, Kamis, 11 Desember 2025, Xanana menyampaikan pesan solidaritas dan dukungan moril bagi seluruh masyarakat Indonesia yang terdampak.
“Saya menyampaikan duka cita yang begitu dalam atas bencana longsor dan banjir besar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, serta atas banjir parah di wilayah lain di Indonesia,” ujar Xanana dengan nada penuh keprihatinan.
Atas nama pemerintah dan rakyat Timor Leste, Xanana menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang kehilangan orang terkasih, serta simpati kepada para pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
“Dalam masa berduka ini, Timor Leste berdiri bersama Indonesia serta masyarakat yang terdampak tragedi besar ini,” tegas Xanana.
Ungkapan ini mencerminkan hubungan erat dan solidaritas yang kuat antara Timor Leste dan Indonesia. Terutama di saat-saat sulit seperti ini.
Data BNPB 990 Orang Meninggal Dunia
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Kamis, bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah merenggut nyawa 990 orang.
Selain itu, 225 orang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. BNPB juga melaporkan bahwa 894.501 jiwa terpaksa mengungsi akibat bencana ini.
Selain dari Timor Leste, ungkapan duka cita dan tawaran bantuan juga datang dari berbagai negara sahabat.
Termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Namun, Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyatakan Indonesia masih mampu menangani bencana ini secara mandiri. Sehingga bantuan asing belum diperlukan.
Saat ini, pemerintah Indonesia fokus pada penanganan pengungsi dan pemulihan wilayah yang terdampak bencana.
Bantuan logistik, medis, dan psikososial terus disalurkan kepada para pengungsi. Pemerintah juga berupaya untuk segera memulihkan infrastruktur yang rusak akibat bencana.