finnews.id – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan ada ratusan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) hilang kontak imbas bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Dadan menyebut di Sumatra Utara terhitung 44 unit SPPG tak aktif pascabencana sampai saat ini, sementara Aceh terdata kurang lebih sekitar 180 unit.Hanya saja, Dadan belum bisa memastikan apakah SPPG ini terdampak langsung atau sebatas daerahnya mengalami gangguan sinyal sehingga terputus komunikasinya.
“Kita belum bisa identifikasi apakah karena gangguan sinyal atau SPPG-nya hilang,” kata Dadan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, DIY, Selasa (9/12).
Bukan cuma unit SPPG, Dadan bilang ada pula relawan dapur yang terdampak bencana ini. Tapi, jumlahnya ia belum mendata.
“Karena tersebar luas, dan kami mungkin nanti setelah situasi normal dan masuk masa rekonstruksi, baru kita akan tahu,” ungkapnya.
Dadan mengatakan, di tengah situasi bencana Sumatra ini masih ada SPPG yang aktif dan beralih fungsi menjadi dapur umum bagi masyarakat terimbas bencana. Jumlahnya total 319 unit di tiga provinsi terdampak.
Menurut Dadan, SPPG ini akan terus beroperasi sebagai dapur umum untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, balita dan ibu hamil di titik-titik pengungsian.
“Karena kami sudah kirimkan uang cukup ke masing-masing SPPG yang melayani pengungsi agar mereka tetap bisa melaksanakan programnya. Apalagi sejauh BNPB, TNI-Polri, dan Kementerian Sosial meminta kita untuk ikut terlibat, kita akan tetap laksanakan,” ujarnya.
Sementara untuk SPPG yang tak terdampak langsung atau lokasinya berada cukup jauh dari lokasi bencana, kata Dadan, bisa beroperasi dan tetap mendistribusikan MBG seperti biasa.
Pelaksanaan kembali MBG daerah bencana juga nantinya dilakukan secara bertahap, tergantung situasi di wilayah masing-masing.
“Tapi yang di daerah bencana, semua dialokasikan untuk menangani pengungsi,” katanya.