finnews.id – Pembersihan puing kayu pascabencana banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, tak hanya menggunakan alat berat, tapi juga memanfaatkan tenaga gajah.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengerahkan empat ekor gajah jinak untuk membersihkan puing kayu di pemukiman penduduk yang sebelumnya dibawa banjir bandang.
Hewan raksasa itu dikerahkan untuk membersihkan puing-puing kayu di pemukiman penduduk Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya.
“Gajah terlatih yang kita bawa ini sebanyak empat ekor, dan semuanya dari PLG (Pusat Latihan Gajah) Share,” kata Kepala KSDA Wilayah Sigli, Aceh, Hadi Sofyan, Senin, 8 Desember 2025.
Empat gajah tersebut Bernama Abu, Mido, Ajis dan Noni. Menurut Hadi, lokasi sasarannya adalah wilayah yang tidak bisa dilewati alat berat.
“Kita target pembersihan di lokasi terdampak banjir bandang di Kecamatan Meureudu dan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya,” ujarnya.
Gajah-gajah ini bakal membantu membersihkan material yang tersangkut di rumah-rumah penduduk, terutama membuka akses jalan menuju rumah warga yang sudah tertimbun bekas banjir.
Pernah Terlibat Pembersihan Puing Tsunami 2004
Dirinya menjelaskan, gajah jinak yang membantu melakukan pembersihan ini sudah memiliki pengalaman panjang. Di mana, keempatnya pernah terlibat membantu membersihkan material saat bencana tsunami Aceh 2004.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, termasuk saat tsunami di Aceh, kehadiran gajah sangat membantu membersihkan puing-puing,” ujarnya.
Ia menambahkan, sementara ini mereka hanya fokus membantu penanganan bencana di Pidie Jaya terlebih dahulu, mengingat akses ke kabupaten lainnya belum bisa ditembus.
“Sejauh ini belum ke daerah lainnya , karena masih perlu survei dan akses ke kabupaten lain belum bisa dijangkau. Ke depan, jika diperlukan, kami siap membantu,” lanjut Hadi.