Daerah-daerah hanya bisa mengandalkan pagu anggaran biaya tak terduga yang jumlahnya sangat minim.
“Karena ini akhir tahun, ini sangat tipis. Ada (daerah) yang cuma (punya) Rp75 juta. Ada yang Rp300 juta,” ungkap Tito.
Meskipun pasokan logistik besar seperti pangan, BBM, listrik, dan kebutuhan lain sudah ditanggung oleh pemerintah pusat, ada kebutuhan mendesak di lapangan yang nilainya kecil tetapi memerlukan eksekusi cepat oleh daerah.
“Misalnya, pampers untuk bayi. Kemudian untuk perempuan, dan lain-lain,” jelas Tito.
Tito juga melaporkan bahwa dirinya telah berinisiatif menerbitkan surat edaran, meminta daerah-daerah lain yang memiliki kas berlebih untuk membantu daerah yang terdampak.
Dari inisiatif tersebut, telah terkumpul Rp34 miliar yang langsung disalurkan ke tiga provinsi. Beberapa kabupaten, seperti Lhokseumawe, bahkan menerima bantuan hingga Rp3 miliar dari daerah-daerah donatur.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri langsung oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, serta kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota dari wilayah terdampak bencana.
Presiden Prabowo mengakhiri rapat dengan menekankan pentingnya peran para kepala daerah.
“Pokoknya kita bantu. Kalian yang di depan. Kalian panglima-panglima terdepan. Kalian yang harus bekerja keras untuk rakyat ya. Jadi, yang bisa saya kerahkan adalah dukungan untuk kalian supaya kalian tidak ragu-ragu,” tutup Presiden Prabowo.
- aceh
- Anggaran Bencana Sumatera
- Banjir Longsor
- Bantuan Anggaran
- Bantuan dana untuk kebutuhan darurat daerah
- Bantuan Rp4 Miliar per Kabupaten
- Dana Bencana
- Dukungan anggaran pemerintah pusat untuk 52 kabupaten/kota terdampak bencana
- mendagri
- Mendagri Tito Karnavian
- Permintaan Mendagri Tito Karnavian soal dana bencana
- Prabowo Kucurkan Dana Bencana
- Prabowo Subianto
- Presiden Prabowo alokasikan Rp4 Miliar per kabupaten untuk bencana
- Sumatera Barat
- Sumatera Utara
- Tito Karnavian