Catatan Dahlan Iskan

Tenda Perusuh

Bagikan
tenda perusuh
Tenda Perusuh
Bagikan

Lalu ada juga foto mobil listrik Indonesia generasi ketiga: Selo. Warna kuning itu. Buatan Ricky Elson itu. Sayalah yang minta agar Ricky ”pulang kampung” dari Jepang –membangun Indonesia.

Ternyata Ricky akan ikut datang ke DIC Farm bersama Perusuh Disway. Rupanya mereka saling kontak sendiri. Saya berkali-kali minta maaf ke Ricky: tidak mudah berjuang di kampung sendiri.

Ternyata Ricky akan ikut hadir di pertemuan Perusuh Disway hari ini. Saya sendiri baru bisa gabung dengan mereka Sabtu malam, tadi malam.

Saat mereka berdatangan saya masih ada acara di Surabaya: bersama dokter ahli kandungan yang sedang reuni akbar. Mereka adalah alumnus Unair se-Indonesia.

Ketika tulisan ini dibuat saya dalam perjalanan menuju DIC Farm milik menantu Pak Iskan itu. Hujan sangat deras. Itu hujan kedua. Sabtu siang sudah hujan deras.

Di jalan menuju lokasi saya dapat kiriman foto: mereka sedang kumpul di Rumah Gedhek. Seperti sedang sharing pengalaman.

Pagi ini saya bersama mereka. Agar nyamuk berbagi: ada yang mengejar mereka, ada pula yang mengejar saya –kasihan kalau semua hanya menggigit mereka.

Sebenarnya ada Rumah Manado di DIC Farm. Saya membelinya dari Manado. Lalu dirangkai di lokasi. Perusuh Disway wanita rasanya tinggal di situ. Di lantai duanya.

Lalu ada satu bangunan sederhana lainnya: Rumah Bambu. Itulah rumah yang terbuat dari bambu. Hanya tiang utama dan atapnya yang bukan bambu. Di kebun ini memang banyak tanaman bambu. Sekeliling kebun dibentengi rimbunan bambu. Jalan masuk ke komplek ini pun berupa ‘lorong bambu’.

Kalau hujan terlalu lebat, sebagian bisa tidur di Rumah Bambu ini. Yang kalau pintu belakangnya dibuka bisa melihat sungai yang aliran airnya menggemuruh.

Di depan Rumah Gedhek, baru saja selesai dibangun Plaza Pakua. Lalu di bawah Rumah Bambu ada Plaza Tepi Sawah. Di belakang Rumah Gedhek ada Plaza Yuan –karena bentuknya melingkar.

Begitu memasuki DIC Farm saya mendongak ke langit: kalau saja langit tidak mendung bulan purnama akan terlihat sedang menor-menornya. Ini malam purnama! Malam birahi. Yakni saat birahi lagi memuncak –termasuk birahi kambing-kambing yang ada di kandang dekat Rumah Gedhek.(Dahlan Iskan)

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Yalal Batubara

Bagaimana solusinya? Mudah sekali. Bukan saja mudah. Solusi ini justru membuat NU...

Catatan Dahlan Iskan

Batang Kuranji

KALAU di Sumut ada persoalan di DAS sungai Batang Toru, di Sumbar...

Catatan Dahlan Iskan

Main Kayu

Sebenarnya DAS Batang Toru sudah ada yang mengurus: Badan Pengelola DAS Asahan...

Catatan Dahlan Iskan

Setelah Hujan

Meski sudah dua hari tidak lagi hujan masih banyak daerah di kabupaten...