finnews.id – Micron resmi mengumumkan bahwa divisi RAM konsumen mereka akan dihentikan, sehingga lini Crucial yang selama ini populer di kalangan pengguna PC tidak akan diproduksi lagi. Keputusan ini disampaikan melalui pernyataan resmi perusahaan yang dikutip oleh TechRadar, dan langkah tersebut dipicu oleh lonjakan permintaan memori untuk data center akibat pertumbuhan pasar kecerdasan buatan.
Menurut Micron, fokus akan dialihkan ke modul memori berprofit tinggi yang dipakai server dan infrastruktur cloud. Produk Crucial masih akan dikirim hingga akhir kuartal fiskal kedua pada Februari 2026, tetapi setelah itu stok yang tersisa di pasaran menjadi satu-satunya sumber bagi para pengguna.
Sementara itu, kabar kurang menyenangkan lain juga bermunculan di industri memori. Samsung Semiconductor dilaporkan menolak memberikan kontrak pasokan jangka panjang kepada Samsung Electronics untuk kebutuhan RAM pada smartphone dan perangkat lainnya. Negosiasi disebutkan hanya disetujui untuk periode per kuartal, yang memunculkan kekhawatiran akan kemungkinan lonjakan harga di setiap pembaruan kontrak.
TeamGroup, salah satu produsen RAM besar, turut menyampaikan bahwa harga kontrak DRAM telah hampir dua kali lipat dibanding beberapa bulan sebelumnya. Menurut laporan yang diangkat TechRadar dari temuan Tom’s Hardware, kondisi pasokan diperkirakan semakin ketat pada 2026, bahkan pemulihan baru mungkin terjadi pada 2027 atau 2028.
Rumor lain datang dari sektor prosesor. Sumber OC3D yang dikutip TechRadar menyebutkan bahwa harga CPU AMD Ryzen mengalami peningkatan sejak awal Desember, meskipun efeknya belum terlihat langsung di tingkat konsumen. Kenaikan tersebut terjadi pada level distributor sehingga dampaknya dapat muncul dalam beberapa waktu mendatang ketika persediaan baru memasuki jalur ritel.
Situasi ini memicu prediksi bahwa harga komponen PC akan terus meningkat dalam waktu dekat. RAM sudah mengalami lonjakan harga besar sepanjang beberapa bulan terakhir, sementara GPU dan SSD diperkirakan menyusul karena keduanya sangat bergantung pada biaya memori. Bahkan jika rumor kenaikan harga CPU tidak sepenuhnya terjadi, pasar komponen PC tetap berada dalam tren yang tidak menguntungkan bagi konsumen.
Analis dalam laporan TechRadar menilai bahwa pembelian GPU dan SSD sebaiknya dipertimbangkan sejak sekarang, sebelum gelombang kenaikan harga berikutnya terjadi pada 2026. Untuk RAM, harga yang telah terlanjur tinggi membuat sebagian pengguna disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan kembali modul lama jika memungkinkan. Bahkan sejumlah produsen PC mengindikasikan bahwa peningkatan harga komponen dapat membuat masa tunggu pembaruan perangkat menjadi lebih panjang bagi sebagian konsumen hingga 2027.
Bagi pengguna yang berencana merakit PC baru, pilihan untuk membeli sistem prebuilt dinilai lebih masuk akal dalam situasi ini. Banyak sistem yang masih menggunakan komponen lama dengan harga pembelian grosir sebelum lonjakan DRAM, sehingga harganya cenderung lebih stabil. Selain itu, prebuilt dinilai memberikan keuntungan berupa garansi keseluruhan dan mengurangi risiko kesalahan pada proses perakitan.
Dengan dinamika pasar yang semakin dipengaruhi oleh kebutuhan AI dan data center, industri komponen PC diprediksi akan menghadapi tekanan harga berkelanjutan. Berdasarkan laporan TechRadar, kondisi ini tampaknya masih akan berlangsung lama, dan konsumen perlu mengantisipasi perubahan harga dalam beberapa bulan mendatang.