Respons Negara Lain
Beberapa negara Nordik seperti Norwegia, Swedia, Finlandia, Denmark, dan Islandia menyatakan akan tetap mendukung kontes, menekankan pentingnya dialog berkelanjutan untuk menjaga kredibilitas Eurovision.
BBC Inggris juga memastikan akan menyiarkan kontes, mendukung keputusan EBU untuk menegakkan aturan secara adil.
Sementara itu, Rusia tetap dilarang berpartisipasi sejak invasi ke Ukraina pada 2022, menambah kompleksitas geopolitik dalam penyelenggaraan Eurovision.
Tentang Eurovision dan Artis Dunia yang Lahir dari Ajang Ini
Eurovision Song Contest adalah kontes musik tahunan terbesar di Eropa yang pertama kali diselenggarakan pada 1956.
Acara ini mempertemukan penyanyi dan grup musik dari negara-negara anggota European Broadcasting Union (EBU) untuk memperebutkan lagu terbaik.
Eurovision dikenal tidak hanya sebagai kompetisi musik, tetapi juga sebagai platform budaya dan diplomasi yang mempromosikan persahabatan antarnegara.
Banyak artis kelas dunia yang memulai karier mereka lewat Eurovision, termasuk:
-
ABBA (Swedia) – menang pada 1974 dengan lagu “Waterloo”.
-
Celine Dion (Swiss) – menang pada 1988 sebelum menjadi superstar internasional.
-
Julio Iglesias (Spanyol) – ikut ajang sebelum mendunia.
-
Loreen (Swedia) – menang pada 2012 dengan lagu “Euphoria” yang menjadi hit global.
Eurovision tetap menjadi panggung penting bagi talenta baru dan ikon musik internasional, meski selalu dikelilingi dinamika politik dan kontroversi.
Kesimpulan
Boikot yang dilakukan Irlandia, Spanyol, Slovenia, dan Belanda menyoroti bagaimana konflik global dapat memengaruhi ajang budaya internasional.
Eurovision 2026 akan tetap berlangsung di Wina, Austria, menandai edisi ke-70 kontes musik terbesar dunia, namun keputusan Israel untuk tetap berpartisipasi memicu kontroversi dan perdebatan politik yang luas.
Referensi: The Guardian