Home Internasional Dulu hanya untuk Orang Kaya, Liburan di Maldives Kini Makin Terjangkau
Internasional

Dulu hanya untuk Orang Kaya, Liburan di Maldives Kini Makin Terjangkau

Bagikan
Maldives, Image: Romaneau / Pixabay
Bagikan

finnews.id – Liburan ke Maldives dahulu identik dengan wisata eksklusif. Selama bertahun-tahun, destinasi ini dianggap sebagai tempat liburan para miliarder, selebritas, atau pasangan bulan madu yang memilih vila di atas air dan layanan premium.

Namun dalam satu dekade terakhir, perubahan besar terjadi. Maldives kini mulai terjangkau dan lebih terbuka bagi lebih banyak kalangan.

Model Wisata Eksklusif di Masa Lalu

Pada masa awal perkembangan wisata, Maldives membangun citra lewat model one island, one resort. Setiap pulau tak berpenghuni disulap menjadi resort privat dengan fasilitas super premium.

Dengan sistem ini, wisatawan secara otomatis dipisahkan dari kehidupan masyarakat lokal dan menikmati liburan tertutup.

Akibatnya, biaya liburan menjadi sangat tinggi. Harga kamar resort dapat dimulai dari ratusan hingga puluhan ribu dolar per malam. Transportasi pun tidak murah karena sebagian besar akses mengandalkan speedboat privat atau pesawat laut.

Munculnya Guesthouse dan Wisata Berbasis Komunitas

Perubahan besar dimulai pada 2009 ketika pemerintah mengizinkan guesthouse beroperasi di pulau berpenghuni.

Kebijakan ini membuka akses bagi masyarakat lokal untuk masuk ke sektor pariwisata yang sebelumnya hanya didominasi investor besar.

Seiring berjalannya waktu, fenomena ini berkembang pesat. Kini ratusan guesthouse tersedia di berbagai pulau, dengan tarif mulai dari sekitar 50 dolar per malam. Hal ini secara langsung menurunkan biaya liburan dan memperluas segmen wisatawan.

Pengalaman Wisata yang Lebih Autentik

Dengan model baru ini, wisatawan tidak lagi hanya menikmati resort mewah, tetapi juga bisa merasakan kehidupan lokal.

Pengalaman seperti makan hidangan rumahan, membeli produk di pasar lokal, snorkeling bersama pemandu setempat, atau sekadar bersepeda keliling pulau menjadi daya tarik baru.

Bagi masyarakat lokal, perubahan ini membuka peluang usaha baru. Toko kecil, restoran, penyewaan alat snorkeling, hingga biro wisata lokal mulai berkembang. Pendapatan dari industri pariwisata pun kini lebih merata.

Bagikan
Artikel Terkait
Internasional

Cuaca Ekstrem Picu Banjir dan Siklon Mematikan di Asia, 1.100 Orang Kehilangan Nyawa

finnews.id – Cuaca ekstrem baru-baru ini melanda beberapa negara di Asia, memicu...

Bantuan Kemanusiaan Iran Banjir Sumatera
Internasional

Solidaritas Global untuk Bencana Sumatera: Iran Tawarkan Bantuan Kemanusiaan Mendesak

Finnews.id – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan belasungkawa resmi atas tragedi banjir...

WNI Korban Kebakaran Hong Kong
Internasional

Tragedi Kebakaran Wang Fuk Court Hong Kong: Jumlah WNI Tewas 9 Orang, 30 Masih Hilang, 1 Terluka

Finnews.id – Pemerintah RI melaporkan 9 WNI meninggal dan 30 lainnya belum...

Internasional

Pemerintah New South Wales bakal Batasi Kecepatan E-bike setelah Kecelakaan Fatal di Sydney

finnews.id – Pemerintah New South Wales (NSW) sedang mempertimbangkan rencana untuk mengurangi...