Koalisi Barat Berupaya Menjaga Tekanan Diplomatik
Saat AS menyeimbangkan posisi Ukraina dan Rusia, pemimpin koalisi Barat memperkuat dukungan. Emmanuel Macron dan Keir Starmer memimpin pertemuan virtual bersama Zelenskyy dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Dalam forum tersebut, negara pendukung sepakat membentuk gugus tugas untuk memperjelas jaminan keamanan jangka panjang bagi Kyiv.
Selain dukungan politik, diskusi tentang rekonstruksi pascaperang juga bergerak cepat. Uni Eropa tengah berupaya menyelesaikan sikap hukum terkait pemanfaatan aset Rusia yang sejak 2022. Berdasarkan laporan internasional, rencana yang berkembang memecah dana tersebut menjadi dua bagian: pembangunan Ukraina dan investasi Amerika Serikat bersama Rusia, sesuai rancangan Trump.
Situasi Lapangan Masih Panas Meski Diplomasi Berjalan
Ironisnya, negosiasi damai Ukraina-Rusia berlangsung di tengah intensitas serangan di Kyiv. Serangan udara terbaru yang dari Rusia menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil dan merusak infrastruktur energi. Zelenskyy menyebut tindakan ini sebagai langkah yang tidak menghormati proses perdamaian yang sedang berlangsung.
Jalan Panjang Menuju Kesepakatan
Walaupun banyak pihak melihat momentum positif, Trump menyatakan bahwa pembahasan tidak mudah. Ia menilai ada kemajuan, tetapi masih ada detail yang sangat sensitif. Gedung Putih menyampaikan bahwa pembahasan lanjutan tidak akan berlangsung segera karena penjadwalan dan libur Thanksgiving di AS.
Pada akhirnya, negosiasi damai Ukraina-Rusia kini berada pada tahap yang lebih konstruktif dari fase sebelumnya. Namun, hasil final baru akan terlihat setelah Ukraina, Rusia, dan Amerika Serikat sepakat pada isi dokumen final.
Kesimpulan
Dengan dukungan Ukraina terhadap inti proposal revisi, tekanan Barat yang meningkat, dan negosiasi lanjutan antara AS dan Rusia, peluang menuju penyelesaian terbuka lebih lebar. Walaupun prosesnya belum selesai, perubahan nada diplomasi menunjukkan bahwa perang ini mungkin bergerak menuju babak baru.
Referensi:
Al Jazeera (2025). Ukraine says it supports “essence” of revised US peace plan as Trump claims progress.