Komentator Spesialis
Kalau dilihat biasa biasa saja. Tapi saya cukup kaget ternyata Clock Tower itu gedung tertinggi ke 4 di dunia dengan ketinggian 601 meter.
Komentator Spesialis
Lha dia mau beribadah tanpa dasar Hadist gimana ? Sholat wajib atau puasa saja nggak bakal bisa. Wong waktu waktunya, tata cara dll. ada di hadist semua.
Muhammad Zainuddin
“Apa yang membuat Anda menjadi seorang Muslim Qur’anist, yang hanya berpegang kepada kitab suci al-Qur’an saja, dan tidak percaya kepada kitab-kitab hadits?” tanya saya kepada seorang Muslim penganut paham Qur’anist di Quora berbahasa Inggris. Yang bersangkutan langsung menjawab santai, namun tajam: “Jika kitab-kitab hadits itu ada di zaman Nabi Muhammad, dan semua riwayatnya dikonfirmasi langsung dan diverifikasi langsung oleh Nabi Muhammad, saya akan percaya kepada kitab-kitab hadits, sebagaimana saya percaya kepada kitab suci al-Qur’an. Faktanya, kitab hadits paling shahih seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, itu keduanya baru muncul 200 tahun setelah Nabi Muhammad wafat, dan verifikasi kebenaran riwayat-riwayat di dua kitab hadits tersebut hanya dilakukan oleh sesama ulama ahli hadits yang satu sama lain saling bertabrakan dan saling tidak sepakat satu sama lain. Misal, contoh. Imam al-Bukhari, menganggap bahwa ‘Ubaydullah bin Musa, gurunya, sebagai periwayat hadits yang tsiqah (terpercaya). Tetapi guru Imam al-Bukhari sendiri yang lain, yaitu Imam Ahmad bin Hanbal, menganggap bahwa ‘Ubaydullah bin Musa itu adalah pembawa bencana (di dunia hadits), sebab ‘Ubaydullah bin Musa itu sosok tokoh Syi’ah Rafidhah. Coba, bagaimana Anda mendamaikan kenyataan tersebut? Kalau Anda ikut Imam Bukhari, Anda harus menganggap Imam Ahmad salah. Tapi kalau Anda ikut Imam Ahmad, Anda harus menolak kitab Shahih Bukhari. Dan ini baru di level
kesepakatan tentang status perawi hadits”.