Home News Apa Itu Nitrit? Zat Disebut Racuni Menu MBG di Bandung Barat
News

Apa Itu Nitrit? Zat Disebut Racuni Menu MBG di Bandung Barat

Bagikan
Keracunan Nitrit Bandung Barat
Nitrit (NO2) menjadi sorotan utama setelah diduga memicu keracunan 21 siswa di Bandung Barat melalui menu makan bergizi (MBG). Foto: Unsplas @Kelly Sikkema
Bagikan

Sayur dan Buah: Nitrit sering ditemukan dalam kadar tinggi di beberapa jenis sayuran (seperti bayam, wortel, dan bit) dan buah (seperti melon dan jeruk) jika tanaman tersebut tumbuh di tanah yang kaya pupuk nitrogen berlebihan.

Tanaman menyerap nitrogen, yang kemudian diubah menjadi nitrat, dan sebagian diubah menjadi nitrit selama penyimpanan atau persiapan.

Air Sumur: Air yang terkontaminasi oleh runoff pupuk pertanian atau limbah septik dapat mengandung nitrat tinggi, yang kemudian diubah menjadi nitrit.

Nitrit Tinggi Diduga Sebabkan Keracunan Siswa Bandung Barat

Dugaan keracunan nitrit inilah yang menjadi fokus penyelidikan insiden keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Kasus terbaru terjadi pada Selasa, 11 November 2025, di SMP Bina Karya, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah. Awalnya, 13 siswa menunjukkan gejala keracunan seperti mual dan pusing, yang kemudian bertambah menjadi 21 siswa hingga malam hari. Mayoritas korban harus mendapatkan penanganan intensif di puskesmas setempat.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menjelaskan bahwa hasil rapid test dan uji laboratorium dari Labkesmas Bandung Barat menunjukkan dugaan kuat keracunan disebabkan oleh tingginya kadar nitrit pada beberapa bahan makanan yang dikonsumsi, seperti melon, lotek, dan jeruk.

Sebagai tindak lanjut, BGN memutuskan menonaktifkan total delapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut sejak Oktober 2025 demi memastikan keamanan pangan dan mencegah insiden berulang.

Nanik Sudaryati turut mengimbau dinas ketahanan pangan dan pertanian untuk melakukan peninjauan ulang terhadap proses pertanian.

“Kami hanya bisa mengimbau agar proses pertanian tidak menghasilkan kadar nitrit yang tinggi,” tambahnya, menegaskan bahwa pemupukan berlebihan pada tanaman berpotensi meningkatkan risiko keracunan nitrit yang membahayakan.

Bagikan
Artikel Terkait
News

Kementerian ESDM: Bahan Bakar Nabati Siap Meluncur di Desember 2025

Program tersebut memberi manfaat langsung ke masyarakat, menggerakkan ekonomi desa, dan memperkuat...

Wagub Babel Hellyana
News

Wagub Bangka Belitung Hellyana Dicecar Bareskrim Selama 5 Jam Soal Dugaan Ijazah Palsu

finnews.id – Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana (H), menjalani pemeriksaan intensif...

News

Indonesia-Yordania Kerja Sama Kembangkan Drone Tempur

finnews.id – Indonesia memperkuat kerja sama militer dengan Yordania. Kerja sama itu...