finnews.id – Komedian asal Manado, Mongol Stres, mengenang kembali pengalamannya ketika pernah berurusan dengan pihak kepolisian pada tahun 2009 silam. Hal itu ia sampaikan saat diundang untuk open mic di hadapan ratusan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta Timur.
Video tersebut seketika viral dan beredar di media sosial mulai dari Instagram, Threads dan juga Twitter.
Pada saat itu, Mongol ditangkap lantaran diduga terlibat dalam permainan ‘Kiu-kiu’, salah satu jenis judi kartu yang pernah ramai pada saat itu. Karena hal tersebut, dia pun mengaku sempat mendekam di balik jeruji besi.
“Jadi saya (pernah) ketangkap di Polsek Jagakarsa dengan kasus 303 (perjudian) dengan barang bukti Rp48 ribu, mainnya kiu-kiu hahaha,” ungkap Mongol di hadapan ratusan narapidana dikutip dari kanal Youtube Ruang Rimba.
Mongol saat itu divonis 4 bulan penjara dan harus mendekam di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat. Setelah keluar dari penjara, dia kemudian memulai kembali karirnya dengan mengikuti ajang stand up comedy.
Di hadapan para narapidana, dia kemudian memberikan beberapa nasihat dan pesan. Menurutnya, pengalamannya mendekam di penjara selama empat bulan mengajarinya banyak hal. Mongol mengaku belajar banyak untuk bisa lebih terbuka dan mengendalikan dirinya.
“Jadi temen-temen pilihannya ada di kita, di saat kita bebas nanti mau sukses atau tidak pilihannya ada di kita. Saya tidak ada niat dari kecil untuk jadi artis karena saya menyadari muka,” kata Mongol.
“Orang kan bilang begini, ‘kenapa Mongol sukses’. Saya menganggap Rutan Kelas I Cipinang adalah ajang saya untuk menjadi orang yang lebih baik. Saya bisa mengendalikan emosi, bisa bersahabat dengan banyak orang. Dulu saya sangat tertutup,” tambahnya.
Mongol berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Impiannya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik pun tumbuh saat seseorang mengajaknya merantau ke Jakarta. Berbekal uang pas-pasan, Mongol pergi ke Jakarta di tahun 1998.
Sesampainya di Jakarta, Mongol justru ditipu. Dia lalu bertahan hidup dengan bekerja serabutan dan tidur di emperan toko. Perlahan, kehidupannya berangsur membaik. Nasib baik pun membawanya hingga dia kini sukses sebagai seorang public figure.
Candaan Mongol yang berkesan di Lapas
Mongol sempat berpesan pada para narapidana yang mungkin menggunakan narkoba di dalam Lapas.